Resume Pertemuaan ke-22
Kegiatan pertemuan Belajar Menulis tak terasa sudah yang ke-22
malam ini. Semoga Pegiat Literasi Nusantara ( PLN ) semua dalam keadaan sehat, bahagia dan selalu
tersenyum dalam kondisi apa pun. Moderator yang membersamai peserta Belajar
Menulis pada kegiatan ini adalah Ibu Helwiyah bersama Narasumber yang luar
biasa yakni Bapak Suharto, M. Pd.
Kegiatan kita pada
pertemuaan malam ini terdiri dari empat bagian yaitu:
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Mari terlebih dahulu kita
baca CV dari narasumber biar kita lebih kenal
Narasumber kita lebih
dikenal dengan sebutan Cing Ato. Pak Suharto merupakan alumni gelombang 8 BM PGRI bareng bunda Aam. Ketika itu
Cing Ato dan Bu Aam dinyatakn tidak lulus. Menjadi tanda tanya bagi para
peserta kenapa bisa terpilih menjadi narasumber di sini
padahal tidak lulus.
Pasti ada ada sesuatu
yang menjadi daya tarik tersendiri. pun
tidak mengumpulkan resume. Waktu mengikuti pelatihan gelombang 8 Cing Atong sedang
sakit hingga sekarang. Beliau menderita penyakit
bernama GBS (Guillain-Barre Syndrome) yaitu adanya gangguan sistem syaraf yang
menyebabkan kelemahan otot, kehilangan refleks dan bahkan kesemutan pada bagian
tubuh pasien. Semangat Cing Ato sangat
tinggi untuk sehat dan bisa beraktifitas seperti sedia kala. Beliau tidak mau
lemah oleh penyakit berusaha supaya bermanfaat bagi orang lain. Berusaha
melupakan sakit yang diderita dengan menulis.
Materi pembelajaran yang
akan Beliau sampaikan adalah Menulis di Kala Sakit
Menulis di Kala Sakit dibagi menjadi 4 sub
1. Awal Menulis
2. Menulis di Kala sakit
3. Alat, waktu, dan
kondisi menulis
4. Hasil dari menulis
Ada dua hal yang melatar belakangi narasumber menulis
1. Gerakan literasi di
madrasah tempat mengajar.
2. Kebuntuan dalam
menulis
Solusi yang dilakukan
untuk mengatasi hal tersebut adalah
a. Baca buku menulis
b. Ikut pelatihan
Dari latar belakang
tersebut beliau membeli buku-buku tentang menulis dan mencari
pelatihan-pelatihan di mana pun berada. Setiap libur sekolah pasti ikut
pelatihan. Banyak kenangan beliau bersama dengan Om Dedi pada pelatihan PTK. Dapat
hadiah dari om Jay gara-gara bertanya. Tidak berhenti disitu saja beliau pun
ikut pelatihan menulis yg disponsori oleh KSGN. Semua yang beliau ceritan sangat
menginspirasi.
Pada akhir tahun 2016, 3
hari 2 malam di wisma UNJ Universitas
Negeri Jakarta. Bapak Suharto bertemu dengan para pakar seperti: Om Jay, pak
Namin, Om Dedi, dan yang lainnya. Kenangan 6 tahun yang lalu masih segar diingatannya.
Diakhir pelatihan menulis
KSGN 4 peserta Bapak Suharto terpilih sebagai penulis terbaik. Ibu Nuraeni merupakan
salah seorang teman beliau yang sekarang menjadi Nara sumber tingkat nasional
media guru. Eh, Bapak Suharto juga dipanggil kedepan untuk menerima hadiah yang
membuat beliau kaget.
Dari sinilah beliau
melahirkan buku antologi perdana yang berjudul Bukan Guru Biasa. Diakhir
2017 pun saya ikut pelatihan menulis
media guru di Cipanas Jawa barat selama tiga hari 2 malam. Di hotel
sangga buana. Dari sinilah awal menulis buku solo perdana dengan judul Mengejar
Azan. Om Jaynya waktu itu masih gemuk ya he-he-he. Saking gembiranya beliau membuatkan
pigura buku tersebut.
Proses pembelajaran yang
luar biasa. Buku perdana diabadikan lewat lukisan kanvas dan meletakkan di
depan sewaktu sedang mengetik .Gembira rasa hati bisa menulis. Tetapi tiba-tiba
badai tornado meluluhkan lantahkan kebahagiaan beliau.
Tepat tanggal 18 Juli
2018, dengan hitungan jam. Tubuh beliau tumbang
tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua. Mulai ujung kaki sampai
ujung rambut. Hanya tersisah syaraf leher, hidung, telinga, mata, dan memori. Tepat
malam Jumat jam 12 malam lidah beliau tertarik sejak itu suaranya hilang sampai
4,5 bulan. Bernafas juga sudah tidak bisa. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan
ventilator. Leher dibolong hingga kini masih tersisah sedikit. Berada di rumah
sakit selama 4,5 bulan. 1,5 bulan di ICU, 2, 11 bulan di HCU, dan 1 bulan di
ruang inap biasa. Seluruh tubuh beliau penuh dengan selang. Teman, saudara,
tetangga, jamaah, dan murid-murid tak kuat melihat gurunya yang hanya tulang
berbalut kulit.
Kisah beliau bisa dibaca
di GBS Menyerangku. Dokter sudah angkat tangan terpaksa pulang dalam kondisi sakit.
1,6 tahun tubuh ini tidak bergerak sama sekali. Tidak ada yang bisa saya
lakukan, galau, stress menghampiri. Sampai berkata kepada istri " Umi
lebih baik ayah mati, kasihan dengan umi capek ngurusi ayah," udah ah, sedih
jadinya jawabnya. Air mata tiba-tiba keluar
Setelah 1.6 tahun secara
perlahan tubuh ini mulai bergerak. Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh
muka sementara kaki masih terbujur kaku.Suatu hari HP istri berdering, saya
pinta ART untuk mengambilkan, lalu diletakkan
di atas dada beralas bantal. Lalu saya sentuh ternyata bisa menggunakan Hand
Phone
Babak baru dimulai dangan
minta diambilkan HP yang tak pernah dlihat
selama 1,6 tahun. Nomor nya ternyata sudah mati akhirnya beli nomor baru. Sejak
itu mulai melacak Facebook, cukup tiga hari baru ketemu password. Dalam hati
berkata apa yang bisa saya lakukan dan bermanfaat untuk orang banyak.
Menulis yang bisa
dilakukan setiap hari. Menulis apa yang tengah diderita. Kemudian posting di
Facebook. Apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap
artikel selalu saya selipkan kalimat motivasi. Masya Allah. Sampai teman Om Jay
membaca artikel yang beliau buat. Beliau bilang ini yang ditulis kisah orang
lain atau dirinya sendiri.
Om Jay pun menghubungi
saya lewat vicol selanjutnya Om Jay mengajak saya untuk ikut pelatihan
gelombang 8. Dengan sisah tenaga yang ada berusaha untuk mengikuti sebatas
kemampuan. Alhamdulillah, dengan pelatihan tulisannya semakin banyak
nutrisinya, Karena langsung saya terapkan. Akhirnya jadilah buku ke 2 solo
ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring
Sejak itu Bapak Suharto terus menulis dan menerbitkan hingga
mempunyai 10 buku solo ber-ISBM. Buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12
sedang diedit atau digarap. Insyaallah Minggu ini bisa selesai editnya dan
mohon dengan sangat om Jay untuk memberikan kata pengantar 🙏
Narasumber yang sangat luar
biasa dan produktif sekali. Disamping menulis beliau belajar desain cover buku
dengan pak Ajinatha. Alhamdulillah, sekarang menulis, layout, dan cover buku
dilakukan sendiri. Disamping juga membantu teman-teman yang ingin dibuatkan
gratis.
Sekarang apa yang dihasil
setelah menulis? Banyak bener yang bisa di kerjakan. Nah, ini di antaranya:
- bisa mendesain cover buku
- bisa melayout buku
- kedatangan YouTuber
- Chanel Sutrisno Muslim "Guru Inspiratif"
- Chanel Akbar Zaenudin " Guru Inspiratif"
- mendapatkan Penghargaan
- mendapatkan uang
- mendapatkan teman
- Net working
- Mudah naik pangkat
- Dan bisa jadi Narasumber
Itulah sepenggal cerita
sederhana dari narasumber kita yakni Bapak Suharto , untuk lebih jelasnya bisa
lihat di blog yaitu http://suharto69.blogspot.com/2021/06/menulis-dikala-sakit-2.html.
Dalam keadaan sakit beliau dapat menghasilkan banyak karya. Dalam keterbatasan
buka halangan untuk berbagi. Jadi malu pada diri sendiri.
Terima kasih banyak cing
ato sudah membuka mata hati kami dengan perjuangan dan semangat untuk tetap
menulis dalam keadaan berbaring.
Selanjutnya sesi tanya
jawab yang saya rangkum sebagai berikut:
💫Faktor yang membuat Cing Ato bangkit
untuk pertama kali terutama dalam menulis
1. Kebetulan
beliau pernah menulis modul pembelajaran untuk tingkat SMA terbuka. Hasilnya,
katanya kering kurang nutrisi.
2. Faktor
kedua, ingin punya buku. Karena beliau seorang guru motivator di lingkungan
madrasah tempat beliau ngajar. Beliau melihat hampir seluruh motivator membuat
buku, sebagai sesuatu yang bisa dijadikan kebanggaan tersendiri.
3. Faktor ketiga, menulis untuk berbagi dan sebagai ladang mencar pahala.
💫Cing tentu untuk menulis di kala sakit bukan hal
mudah, kendala apa yang Cing temui menulis di kala sakit dan bagaimana Cing
mengatasinya.
Untuk
menulis tidak ada kendala yang berarti, karena saya menulisnya dengan gawai.
💫Dibalik banyak nya orang
suka tentu ada pula yang tidak suka kita Cing. Ada tidak Cing temui hal seperti
itu saat Cing menulis di kala sakit? Bagaimana Cing merubah paradigma mereka
bahwa sakit bukan penghalang untuk Cing berkarya?
Pasti
ada yang nyeleneh, tidak banyak hanya sekitar 3 orang dari 1000 pembaca.
Bagaimana cara menyikapinya? Cukup ucapkan terima kasih, karena bagaimanapun
dia telah membaca tulisan kita. Lihat saja ke dalam jangan keluar artinya
jangan berburuk sangka dahulu 🙏
💫Hal apa yang paling
berkesan sampai saat sekarang ini dalam hal menulis saat Cing dalam kondisi sakit?
Yang
sangat terkesan, dengan menulis beliau bisa melupakan penyakit dan istri beliau
senang karena kalau sudah nulis beliau anteng.
💫Apa saja yang menguatkan
Cing Ato hingga bisa sembuh dan bisa
kembali mengajar?
1. Jangan
suka mengeluh apa yang terjadi pada diri. Nikmati saja apa yang Tuhan beri.
Tuhan tidak akan membebani makhluknya di atas kemampuannya.
2. Afirmasi
diri dengan afirmasi positif. Saya buat afirmasi "Suharto pasti
sembuh"
3. Ingat
siswa dan siswi di madrasah/sekolah
💫Apa saja yang Cing Ato
tuliskan sedangkan secara fisik sedang proses pemulihan.
Menulis
yang beliau bisa, kuasai, dan alami. Menulis dalam bentuk memory, motivasi, cerpen,
roman, puisi, pantun. Insya Allah, nanti baru yang ilmiah
💫Apa saja strategi yang
sederhana untuk mengatasi kala rasa jenuh dan hilang ide itu menghampiri.
Untuk
mengatasi kejenuhan. Lihat YouTube, tiktok, dan keluar sebentar.
Jika
terjadi kebuntuan, saya baca buku, lihat YouTube, tiktok, dan tulisan-tulisan
orang lain
💫Apa yang bisa tetap
membuat tegar dan menjaga semangat untuk tetap menulis
1. Ingin menjadi
kebanggaan anak-anak saya, murid-murid saya, dan teman-teman saya.
2. Agar ilmu yang saya
miliki tidak hilang dan bisa pelajari oleh generasi berikutnya.
3. Menulis adalah salah satu ladang pahala
💫Apakah bapak mengedit naskah calon buku sendiri?
Sebelum saya serahkan ke penerbit dan editor. Terlebih dahulu saya sudah buat layout-nya dan juga mengedit tulisan bisa dua sampai tiga kali. Jadi editor dan penerbit hanya sifatnya menyempurnakan. Mungkin saya 80 % dan 20 % mereka.
💫Saya pingin membeli buku
bapak bolehkah?
Terima
kasih yang ingin membeli buku saya silahkan hubungi saya.
Diprofil
beliau ada no wa yha....+62
857-8055-1722
1.
Kiat apa yang harus dilakukan oleh
penulis saat dia sedang berada dalam keadaan sakit, agar dia tetap bisa menulis.
Kiat.
Semua berawal dari niat, ketiadaan sulit untuk mewujudkan mimpi. Niat yang kuat
terkadang bisa mewujudkan sesuatu yang
mustahil.
2.
Bagaimana cara mengatasi kurang percaya diri dalam menulis.
Jangan
bandingkan diri kita dengan orang lain. Orang lain juga ddahulunya sama dengan
kita. Gaya menulis setiap orang berbeda-beda. Sekarang tulis saja apa yang kita
bisa dan kuasai . Mulailah dari yang sederhana untuk melatih membuat kalimat.
Tentunya terus membaca karya orang lain.
3.
Bagaimana cara mengatasi krisis ide dalam menulis.
Banyak
baca, banyak lihat video dan lainnya
4.
Bagaimana cara mengatasi keinginan yang
kurang dalam menulis.
Malas terkadang hinggap tak kala kita ingin melangkah
menuju kesuksesan, maka itu, lawan dengan rajin menulis.
5.
Bagaimana cara mengatasi sikap pesimis dalam menulis.
Optimis
itu kunci kesuksesan. Jika orang banyak bisa, insya Allah kita pasti bisa.
6.
Bagaimana cara mengatasi bad mood dalam menulis.
Gampang tulis saja. Hari ini saya sedang
Bad Mood karena harga cabe mahal....maka itu,
💫Dasar apa yang membuat
Bapak, memiliki niat dan kekuatan yang dahsyat sehingga bapak dapat menulis di
kala kondisi belum pulih benar?
Melakukan
hal-hal yang bermanfaat untuk orang banyak. Kebetulan yang saya bisa lakukan
ketika sakit ya, membaca dan menulis di gawai.
Tentunya
dengan menulis yang positif dan yang membangun kepribadian hidup itu sangat
bermanfaat. Maka saya tulis hampir 100 artikel temanya membangun kepribadian.
Dari 100 itu saya himpun jadi dua buku. Menuju Pribadi Unggul dan kunci
Kesuksesan Hidup.
💫Apa yang bapak pikirkan
saat menulis, sehingga sukses sampai saat ini?
Tidak
ada yang saya pikirkan. Saya hanya menulis dan menulis lalu terbitkan. Saya
menulis saja biarkan orang lain yang menilai 🙏
💫Tema-tema apa yang bapak
tulis pada saat itu?
Tema
yang dituliskan seperti
1.
Perjalanan hidup pribadi
2.
Kepribadian hidup
3.
Percintaan ( novel)
4.
Buda Betawi
5.
Dan banyak lagi yang lain
💫Bagai manacaranya supaya
kita dengan mudah menjadi seorang penulis dengan semangat?
Semua
kembali kepada niat. Banyak membaca , dan terus menulis yang kita bisa dan
kuasai.
💫Bagaimana cara menulis yang
baik sesuai dengan yang kita tulis'
terima kasih🙏🙏
Semua yang kita tulis itu baik, sepanjang tulisan kita mempunyai ruh. Bisa menggerakkan orang lain untuk berbuat.
Terima kasih banyak Cing
Ato atas pembelajaran tentang rasa syukur atas nikmat sehat.
Bagaimana mengisi waktu
yang manfaat dan mengembangkan produktifitas dalam keterbatasan fisik. Menjadi
inspirasi bagi kita semua, betapa waktu dalam sehat sangat berharga. Malu
dengan Cing Ato yang terus berkarya dalam kondisi sakit.
Statement penutup Cing Ato
Jangan pernah takut untuk
menulis, tulis saja yang Anda bisa dan kuasai. Jangan menunggu pintar baru
menulis, menulis saja dahulu nanti juga pintar. Ketika Anda menulis 80% Anda
sudah menuju kesuksesan, tinggal 20% untuk memperbaiki.
Salam Literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar