Kamis, 07 Juli 2022

MENULIS DI KALA SAKIT

 

Resume Pertemuaan ke-22

Kegiatan pertemuan  Belajar Menulis tak terasa sudah yang ke-22 malam ini. Semoga Pegiat Literasi Nusantara ( PLN )  semua dalam keadaan sehat, bahagia dan selalu tersenyum dalam kondisi apa pun. Moderator yang membersamai peserta Belajar Menulis pada kegiatan ini adalah Ibu Helwiyah bersama Narasumber yang luar biasa yakni Bapak Suharto, M. Pd.

Kegiatan kita pada pertemuaan malam ini terdiri dari empat bagian yaitu:

1. Pembukaan

2. Paparan materi

3. Tanya jawab

4. Penutup

Mari terlebih dahulu kita baca CV dari narasumber biar kita lebih kenal


Narasumber kita lebih dikenal dengan sebutan Cing Ato. Pak Suharto merupakan alumni gelombang  8 BM PGRI bareng bunda Aam.  Ketika itu  Cing Ato dan Bu Aam dinyatakn tidak lulus. Menjadi tanda tanya bagi para peserta  kenapa  bisa terpilih menjadi narasumber di sini padahal tidak lulus.

Pasti ada ada sesuatu yang menjadi daya tarik tersendiri.  pun tidak mengumpulkan resume. Waktu mengikuti pelatihan gelombang 8 Cing Atong sedang sakit hingga sekarang. Beliau menderita penyakit bernama GBS (Guillain-Barre Syndrome) yaitu adanya gangguan sistem syaraf yang menyebabkan kelemahan otot, kehilangan refleks dan bahkan kesemutan pada bagian tubuh pasien. Semangat Cing Ato  sangat tinggi untuk sehat dan bisa beraktifitas seperti sedia kala. Beliau tidak mau lemah oleh penyakit berusaha supaya bermanfaat bagi orang lain. Berusaha melupakan sakit yang diderita dengan  menulis. 

Materi pembelajaran yang akan Beliau sampaikan adalah Menulis di Kala Sakit

Menulis di Kala Sakit  dibagi menjadi 4 sub

1. Awal Menulis

2. Menulis di Kala sakit

3. Alat, waktu, dan kondisi menulis

4. Hasil dari menulis

Ada dua hal  yang melatar belakangi narasumber menulis

1. Gerakan literasi di madrasah tempat mengajar.

2. Kebuntuan dalam menulis

Solusi yang dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah

     a. Baca buku menulis

     b. Ikut pelatihan

Dari latar belakang tersebut beliau membeli buku-buku tentang menulis dan mencari pelatihan-pelatihan di mana pun berada. Setiap libur sekolah pasti ikut pelatihan. Banyak kenangan beliau bersama dengan Om Dedi pada pelatihan PTK. Dapat hadiah dari om Jay gara-gara bertanya. Tidak berhenti disitu saja beliau pun ikut pelatihan menulis yg disponsori oleh KSGN. Semua yang beliau ceritan sangat menginspirasi.

Pada akhir tahun 2016, 3 hari 2 malam di wisma UNJ  Universitas Negeri Jakarta. Bapak Suharto bertemu dengan para pakar seperti: Om Jay, pak Namin, Om Dedi, dan yang lainnya. Kenangan  6 tahun yang lalu masih segar diingatannya.

Diakhir pelatihan menulis KSGN 4 peserta Bapak Suharto terpilih sebagai penulis terbaik. Ibu Nuraeni merupakan salah seorang teman beliau yang sekarang menjadi Nara sumber tingkat nasional media guru. Eh, Bapak Suharto juga dipanggil kedepan untuk menerima hadiah yang membuat beliau kaget.

Dari sinilah beliau melahirkan buku  antologi perdana  yang berjudul Bukan Guru Biasa. Diakhir 2017 pun saya ikut pelatihan menulis  media guru di Cipanas Jawa barat selama tiga hari 2 malam. Di hotel sangga buana. Dari sinilah awal menulis buku solo perdana dengan judul Mengejar Azan. Om Jaynya waktu itu masih gemuk ya he-he-he. Saking gembiranya beliau membuatkan pigura buku tersebut.

Proses pembelajaran yang luar biasa. Buku perdana diabadikan lewat lukisan kanvas dan meletakkan di depan sewaktu sedang mengetik .Gembira rasa hati bisa menulis. Tetapi tiba-tiba badai tornado meluluhkan lantahkan kebahagiaan beliau.

Tepat tanggal 18 Juli 2018, dengan hitungan jam. Tubuh beliau tumbang  tak berdaya seluruh syaraf yang ada mati semua. Mulai ujung kaki sampai ujung rambut. Hanya tersisah syaraf leher, hidung, telinga, mata, dan memori. Tepat malam Jumat jam 12 malam lidah beliau tertarik sejak itu suaranya hilang sampai 4,5 bulan. Bernafas juga sudah tidak bisa. Akhirnya nafas dibantu oksigen dan ventilator. Leher dibolong hingga kini masih tersisah sedikit. Berada di rumah sakit selama 4,5 bulan. 1,5 bulan di ICU, 2, 11 bulan di HCU, dan 1 bulan di ruang inap biasa. Seluruh tubuh beliau penuh dengan selang. Teman, saudara, tetangga, jamaah, dan murid-murid tak kuat melihat gurunya yang hanya tulang berbalut kulit.

Kisah beliau bisa dibaca di GBS Menyerangku. Dokter sudah angkat tangan terpaksa pulang dalam kondisi sakit. 1,6 tahun tubuh ini tidak bergerak sama sekali. Tidak ada yang bisa saya lakukan, galau, stress menghampiri. Sampai berkata kepada istri " Umi lebih baik ayah mati, kasihan dengan umi capek ngurusi ayah," udah ah, sedih jadinya jawabnya. Air mata tiba-tiba keluar

Setelah 1.6 tahun secara perlahan tubuh ini mulai bergerak. Singkat cerita tangan sudah bisa menyentuh muka sementara kaki masih terbujur kaku.Suatu hari HP istri berdering, saya pinta ART  untuk mengambilkan, lalu diletakkan di atas dada beralas bantal. Lalu saya sentuh ternyata bisa menggunakan Hand Phone

Babak baru dimulai dangan minta diambilkan HP yang tak pernah  dlihat selama 1,6 tahun. Nomor nya ternyata sudah mati akhirnya beli nomor baru. Sejak itu mulai melacak Facebook, cukup tiga hari baru ketemu password. Dalam hati berkata apa yang bisa saya lakukan dan bermanfaat untuk orang banyak.

Menulis yang bisa dilakukan setiap hari. Menulis apa yang tengah diderita. Kemudian posting di Facebook. Apa yang terjadi banyak para pembaca yang tertarik, karena setiap artikel selalu saya selipkan kalimat motivasi. Masya Allah. Sampai teman Om Jay membaca artikel yang beliau buat. Beliau bilang ini yang ditulis kisah orang lain atau dirinya sendiri.

Om Jay pun menghubungi saya lewat vicol selanjutnya Om Jay mengajak saya untuk ikut pelatihan gelombang 8. Dengan sisah tenaga yang ada berusaha untuk mengikuti sebatas kemampuan. Alhamdulillah, dengan pelatihan tulisannya semakin banyak nutrisinya, Karena langsung saya terapkan. Akhirnya jadilah buku ke 2 solo ditulis ketika tubuh dalam kondisi berbaring

Sejak itu Bapak Suharto terus menulis dan menerbitkan hingga mempunyai 10 buku solo ber-ISBM. Buku ke 11 sedang proses ISBN dan buku ke 12 sedang diedit atau digarap. Insyaallah Minggu ini bisa selesai editnya dan mohon dengan sangat om Jay untuk memberikan kata pengantar 🙏

Narasumber yang sangat luar biasa dan produktif sekali. Disamping menulis beliau belajar desain cover buku dengan pak Ajinatha. Alhamdulillah, sekarang menulis, layout, dan cover buku dilakukan sendiri. Disamping juga membantu teman-teman yang ingin dibuatkan gratis.

Sekarang apa yang dihasil setelah menulis? Banyak bener yang bisa di kerjakan. Nah, ini di antaranya:

  1.     bisa mendesain cover buku
  2.   bisa melayout buku
  3.   kedatangan YouTuber
  4.   Chanel Sutrisno Muslim "Guru Inspiratif"
  5.    Chanel Akbar Zaenudin " Guru Inspiratif"
  6.   mendapatkan Penghargaan
  7.   mendapatkan uang
  8.   mendapatkan teman
  9.   Net working
  10.   Mudah naik pangkat
  11.   Dan bisa jadi Narasumber

Itulah sepenggal cerita sederhana dari narasumber kita yakni Bapak Suharto , untuk lebih jelasnya bisa lihat di blog yaitu http://suharto69.blogspot.com/2021/06/menulis-dikala-sakit-2.html. Dalam keadaan sakit beliau dapat menghasilkan banyak karya. Dalam keterbatasan buka halangan untuk berbagi. Jadi malu pada diri sendiri.

Terima kasih banyak cing ato sudah membuka mata hati kami dengan perjuangan dan semangat untuk tetap menulis dalam keadaan berbaring.

Selanjutnya sesi tanya jawab yang saya rangkum sebagai berikut:

💫Faktor yang membuat Cing Ato bangkit untuk pertama kali terutama dalam menulis

1.   Kebetulan beliau pernah menulis modul pembelajaran untuk tingkat SMA terbuka. Hasilnya, katanya kering kurang nutrisi.

2.   Faktor kedua, ingin punya buku. Karena beliau seorang guru motivator di lingkungan madrasah tempat beliau ngajar. Beliau melihat hampir seluruh motivator membuat buku, sebagai sesuatu yang bisa dijadikan kebanggaan tersendiri.

3.   Faktor ketiga, menulis untuk berbagi dan sebagai ladang mencar pahala.

💫Cing tentu untuk menulis di kala sakit bukan hal mudah, kendala apa yang Cing temui menulis di             kala sakit dan bagaimana Cing mengatasinya.

Untuk menulis tidak ada kendala yang berarti, karena saya menulisnya dengan gawai.

💫Dibalik banyak nya orang suka tentu ada pula yang tidak suka kita Cing. Ada tidak Cing temui hal          seperti itu saat Cing menulis di kala sakit? Bagaimana Cing merubah paradigma mereka bahwa              sakit  bukan penghalang untuk Cing berkarya?

Pasti ada yang nyeleneh, tidak banyak hanya sekitar 3 orang dari 1000 pembaca. Bagaimana cara menyikapinya? Cukup ucapkan terima kasih, karena bagaimanapun dia telah membaca tulisan kita. Lihat saja ke dalam jangan keluar artinya jangan berburuk sangka dahulu 🙏

💫Hal apa yang paling berkesan sampai saat sekarang ini dalam hal menulis saat Cing dalam kondisi          sakit?

Yang sangat terkesan, dengan menulis beliau bisa melupakan penyakit dan istri beliau senang karena kalau sudah nulis beliau anteng.

💫Apa saja yang menguatkan Cing Ato hingga bisa sembuh dan bisa  kembali mengajar?

1.   Jangan suka mengeluh apa yang terjadi pada diri. Nikmati saja apa yang Tuhan beri. Tuhan tidak akan membebani makhluknya di atas kemampuannya.

2.   Afirmasi diri dengan afirmasi positif. Saya buat afirmasi "Suharto pasti sembuh"

3.   Ingat siswa dan siswi di madrasah/sekolah

💫Apa saja yang Cing Ato tuliskan sedangkan secara fisik sedang proses pemulihan.

Menulis yang beliau bisa, kuasai, dan alami. Menulis dalam bentuk memory, motivasi, cerpen, roman, puisi, pantun. Insya Allah, nanti baru yang ilmiah

💫Apa saja strategi yang sederhana untuk mengatasi kala rasa jenuh dan hilang ide itu menghampiri.

Untuk mengatasi kejenuhan. Lihat YouTube, tiktok, dan keluar sebentar.
Jika terjadi kebuntuan, saya baca buku, lihat YouTube, tiktok, dan tulisan-tulisan orang lain

💫Apa yang bisa tetap membuat tegar dan menjaga semangat untuk tetap menulis

1. Ingin menjadi kebanggaan anak-anak saya, murid-murid saya, dan teman-teman saya.

2. Agar ilmu yang saya miliki tidak hilang dan bisa pelajari oleh generasi berikutnya.

3. Menulis adalah salah satu ladang pahala

💫Apakah bapak mengedit naskah calon buku sendiri?

Sebelum saya serahkan ke penerbit dan editor. Terlebih dahulu saya sudah buat layout-nya dan juga mengedit tulisan bisa dua sampai tiga kali. Jadi editor dan penerbit hanya sifatnya menyempurnakan. Mungkin saya 80 % dan 20 % mereka.

💫Saya pingin membeli buku bapak bolehkah?

Terima kasih yang ingin membeli buku saya silahkan hubungi saya.
Diprofil beliau ada no  wa yha....+62 857-8055-1722

1.  Kiat apa yang harus dilakukan oleh penulis saat dia sedang berada dalam keadaan sakit, agar  dia tetap bisa menulis.

Kiat. Semua berawal dari niat, ketiadaan sulit untuk mewujudkan mimpi. Niat yang kuat terkadang bisa  mewujudkan sesuatu yang mustahil.

2. Bagaimana cara mengatasi kurang percaya diri dalam menulis.

Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain. Orang lain juga ddahulunya sama dengan kita. Gaya menulis setiap orang berbeda-beda. Sekarang tulis saja apa yang kita bisa dan kuasai . Mulailah dari yang sederhana untuk melatih membuat kalimat. Tentunya terus membaca karya orang lain.

3. Bagaimana cara mengatasi krisis ide dalam menulis.

Banyak baca, banyak lihat video dan lainnya

4.   Bagaimana cara mengatasi keinginan yang kurang dalam menulis.

Malas terkadang hinggap tak kala kita ingin melangkah menuju kesuksesan, maka itu, lawan dengan rajin menulis.

5. Bagaimana cara mengatasi sikap pesimis dalam menulis.

Optimis itu kunci kesuksesan. Jika orang banyak bisa, insya Allah kita pasti bisa.

6. Bagaimana cara mengatasi bad mood dalam menulis.

    Gampang tulis saja. Hari ini saya sedang Bad Mood karena harga cabe mahal....maka itu,

💫Dasar apa yang membuat Bapak, memiliki niat dan kekuatan yang dahsyat sehingga bapak dapat            menulis di kala kondisi belum pulih benar?

Melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk orang banyak. Kebetulan yang saya bisa lakukan ketika sakit ya, membaca dan menulis di gawai.

Tentunya dengan menulis yang positif dan yang membangun kepribadian hidup itu sangat bermanfaat. Maka saya tulis hampir 100 artikel temanya membangun kepribadian. Dari 100 itu saya himpun jadi dua buku. Menuju Pribadi Unggul dan kunci Kesuksesan Hidup.

💫Apa yang bapak pikirkan saat menulis, sehingga sukses sampai saat ini?

Tidak ada yang saya pikirkan. Saya hanya menulis dan menulis lalu terbitkan. Saya menulis saja biarkan orang lain yang menilai 🙏

💫Tema-tema apa yang bapak tulis pada saat itu?

Tema yang dituliskan seperti

1. Perjalanan hidup pribadi

2. Kepribadian hidup

3. Percintaan ( novel)

4. Buda Betawi

5. Dan banyak lagi yang lain

💫Bagai manacaranya supaya kita dengan mudah menjadi seorang penulis dengan semangat?

Semua kembali kepada niat. Banyak membaca , dan terus menulis yang kita bisa dan kuasai.

💫Bagaimana cara menulis yang baik sesuai dengan  yang kita tulis' terima kasih🙏🙏

Semua yang kita tulis itu baik, sepanjang tulisan kita mempunyai ruh. Bisa menggerakkan orang lain untuk berbuat.

Terima kasih banyak Cing Ato atas pembelajaran tentang rasa syukur atas nikmat sehat.

Bagaimana mengisi waktu yang manfaat dan mengembangkan produktifitas dalam keterbatasan fisik. Menjadi inspirasi bagi kita semua, betapa waktu dalam sehat sangat berharga. Malu dengan Cing Ato yang terus berkarya dalam kondisi sakit.

Statement penutup Cing Ato

Jangan pernah takut untuk menulis, tulis saja yang Anda bisa dan kuasai. Jangan menunggu pintar baru menulis, menulis saja dahulu nanti juga pintar. Ketika Anda menulis 80% Anda sudah menuju kesuksesan, tinggal 20% untuk memperbaiki.

Salam Literasi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengembangkan Komitmen Menulis di Blog

  Tema               : Komitmen Menulis di Blog Gelombang      : 29 Tanggal            : 12 Juli 2023 Tema                : Komitmen M...