Kamis, 30 Juni 2022
Menulis hari ke-21
Setelah Nike tamat
sekolah SMA Ibunya sudah lepas tangan dengan segala keperluannya. Orang tuanya
sakit-sakitan. Adeknya banyak dan masih kecil. Rumah sangat sederhana dan makan
seadanya. Bapaknya meninggalkan mereka tanpa berita. Ibunya pembantu rumah tangga.
Nike anak yang rajin dan penurut. Dia harapan
orang tuanya. Semua kerjaan bisa dikerjakannya. Adeknya penurut dan
sayang sama Nike. Mereka akur dan saling berbagi, baik makanan, uang dan pakaian.
Meminta-minta bagi mereka tidak terbiasa.
Nike sangat menyayangi keluargaya.
Dia sangat takut kehilangan Ibunya. Terkadang
dia bekerja sambil membawa adeknya. Menggosok pakaian di rumah orang itu yang
sering dia kerjakan. Lumayan penghasilannya perhari. Kalau sudah dapat uang dia
membeli beras, lauk, sayur dan keperluan yang lainnya.
Nike ingin kerja ke luar
kota. Dia berharap bisa membahagiakan Ibu adek-adeknya. Dia melamar kerja di
perusahaan milik Cina yang berada di luar kota. Tidak memakan waktu yang lama
dia dapat panggilan untuk bekerja di PT. Cinsei. Ibunya melepas kepergian
dengan perasaan senang bercampur sedih. Anak gadis yang sudah bisa membantu segalanya
akan jauh dimata.
Demi impian anaknya sang
ibu mengikhlaskan kepergiannya. Adek-adeknya tampak sangat bersedih melihat Kakaknya
pergi. Lambain tangan mereka disertai isak tangis. Orang di sekitar itu terbawa
suasana sedih, Ibu-Ibu pada ikut
menangis melihat adeknya begitu sedih melepas Kakaknya. Ibunya berusaha menenangkan
mereka dengan membujuk membelikan mainan dan jajan. Seketika suasana menjadi
hening.
Sebulan sudah Nike bekerja
di PT. Cinsei. Dia menanggung semua kebutuhan Ibu dan Adek-adeknya. Setiap
minggu Nike berkirim kabar dan uang melalui Pos. Sekarang Ibunya sudah jarang
sakit. Beliau terlihat agak gemuk dan periang.
Rumah Nike sudah diperbaiki.
Sudah ada kamar untuk ibu dan adeknya. Lumayan kehidupan mereka sejak Nike
bekerja ke luar daerah. Lira adeknya menggantikan pekerjaan kakaknya. Menggosok
pakaian tetangga yang bekerja sebagai PNS.
Hidup tanpa seorang bapak
bagi mereka sudah biasa. Mereka harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan. Ibu bersama
anaknya bekerja apa saja yang penting halal. Prinsip hidupnya luar biasa hebat.
Pendidikan mereka utamakan, walau hanya sampai tamatan SLTA.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar