Kamis, 07 Juli 2022

Menjadi Penulis Buku Mayor

Pertemuan ke-21 Kelas Belajar Menulis PGRI

Pertemuan ke-21 sebagai  narasumber  adalah bapak Joko Irawan Mumpuni dengan moderator bapak Muliadi .  Materi yang akan beliau sampaikan yaitu Menjadi Penulis Buku Mayor.  Membuat peserta  Belajar Menulis PGRI Penasaran seperti apa proses menjadi penulis buku mayor.

Bapak Joko Irawan Mumpuni merupakan  seorang Direktur Penerbit ANDI, Ketua IKAPI DIY, beliau juga sebagai  seorang penulis bersertifikan BNSP sekaligus asesor BNSP.

Kegiatan pada pertemuan kali ini kita akan belajar menulis dari penerbit. Peserta akan diberi pengalaman bagaimana beratnya pada saat awal menulis, ditolak penerbit hingga bangga ketika naskahnya diterima dan diterbitkan oleh penerbit mayor. Peserta akan mendapatkan informasi tentang tulisan-tulisan seperti apa yang diinginkan penerbit  serta  bagaimana cara memasukkan naskah sampai diterbitkan.    

Penerbit adalah  Industri kreatif yang di dalamnya ada kolaborasi insan-insan kreatif: penulis, editor, layouter, ilustrator dan desain grafis. Ini merupakan bagian dari industri kreatif penerbitan cetak, saat ini dan mendatang akan bertambah insan-insan kreatif bidang lain yang akan bergabung seiring dengan perkembangan dunia penerbitan yang kini sudah mengarah pada Publisher 5,0. yang memanfaatkan teknologi IT untuk menerbitkan karya-karya kreatif. Ada jenis-jenis buku di dunia ini, biasanya klasifikasi jenis buku digambar dengan grafis yang mirip sirip ikan seperti gambar di bawah ini:


Penerbit Mayor dan Penerbit Indie

Mengenal Penerbit mayor dan Penerbit Minor. Pastinya jumlah terbitan buku pertahun penerbit mayor jauh lebih banyak dibanding penerbit minor. Walaupun ada ribuan penerbit di Indonesia yang telah disebut sebagai penerbit mayor hanya sedikit  masih bisa dihitung dengan jari. 

Penulis akan  lebih bangga apabila karyanya diterbitkan oleh penerbit mayor  karena karyanya akan dikelola secara professional. Penerbit mayor biasanya mempunyai fasilitas yang lebih baik, mulai dari segi modal, percetakan dan sumber daya manusianya serta   jaringan pemasaran yang lebih luas. 

Karya yang bisa diterima masuk dan diterbitkan oleh penerbit mayor harus melalui seleksi dengan tingkat persaingan yang sangat ketat. Sebagai contoh pada penerbit ANDI, naskah yang masuk antara 300 sampai 500 naskah. Akan diterbitkan hanya antara 50-60 judul saja, sedangkan sisanya ditolak dan dikembalikan pada penulis. Karena begitu sulitnya menembus penerbit profesional baik yang minor maupun yang mayor, maka penulis ada yang menerbitkan karyanya sendiri yang saat ini penerbit seperti ini kita sebut dengan penerbit Indie. 

Sekarang ini  tingkat literasi bangsa masih banyak dikeluhkan oleh  banyak pihak kerena rendahnya tingkat literasi dibanding negara lain yang satu kawasan sehingga menyebabkan pertumbuhan industri penerbitan terhambat.

Penyebab pertumbuhan industri penerbitan terhambat beberapa hal:

  1. Minat Baca: budaya baca kurang, bahan bacaan kurang, kualitas bacaan.
  2. Minat Tulis: budaya tulis, tidak tahu prosedur menulis dan penerbit, anggapan yang salah tentang dunia penulisan dan penerbitan.
  3. Apresiasi hak cipta:  pembajakan, duplikasi non legal, perangkat hukum.

 

Prosedur Naskah Menjadi Buku

Tahapan dalam  memilih penerbit yang baik:

  1. memiliki visi misi yang jelas
  2. memiliki core bussines lini produk tertentu
  3. pengalaman penerbit
  4. jaringan pemasaran
  5. memiliki percetakan sendiri
  6. keberanian mencetak jumlah eksemplar
  7. kejujuran dalam pembayaran royalti

Hati -hati dengan  penerbit yang hanya bertindak sebagai broker naskah, alamat tidak jelas,tidak ada dokumen perjanjian penerbitan yang baik, tidak memiliki jaringan pemasaran dan distribusi sendiri, tidak memiliki percetakan sendiri, prosentase royalti tidak wajar dan laporan keuangan tidak jelas.

Sistem Penerbitan ada 4 bagian yaitu sebagai berikut :
        1.  Penulis
        2.  Penerbit
        3.  Penyalur
        4.  Pembaca

            Sistem Penilaian Penerbitan yaitu sebagai berikut
        ·              Editorial bobot 10%
        ·               Peluang Potensi Pasar bobot 50%
        ·               Keilmuan bobot 30%
        ·               
Reputasi Penulis bobot 10%

Dalam mencari tema atau tulisan yang populer, ngetrend yang dibutuh oleh pambaca yaitu  melalui Google Trend. untuk menentukan nama penulis yang mempunyai nilai jual atau tidaknya. Penerbit akan melacak melalui Google Cendekia. Dari Google Cendekia tersebut bisa dilihat followers akun sosmednya, jumlah pertemanan dan jumlah subscribernya dan paling dicermati oleh penerbit.

Kita akan mencoba apakah tema Batu Akik saat ini termasuk populer atau tidak. Kita ketik "Batu Akik" pada kolom Google Tend, hasilnya untuk batu akik sudah tidak populer lagi untuk saat ini, tetapi untuk 10 tahun yang lalu menjadi tren.

Ada dua hal yang mendasari tipikal penulis yakni :

1. Penulis Idealis

Adalah penulis yang memang meluapkan apa yang ingin diceritakan, dirasakan dalam kertas dan penulis idealis adalah penulis yang tidak membutuhkan uang. 

        Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
o   Menulis tidak begitu memperhatikan kebutuhan pasar 
o   Tidak begitu suka dengan campur tangan pihak lain
o   Imbalan finansial tidak begitu diperhatikan
o  
Kesempurnaan sebuah karya lebih penting dari pada produktifitas

2. Penulis Industrialis

Adalah penulis yang yang tidak meluapkan apa yang ingin diceritakan, dirasakan dalam kertas dan penulis yang membutuhkan uang. 

      Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
o   Menulis dengan sangat memperhatikan kebutuhan dasar
o   Terbuka dan lapang dada terhadap segala intervensi pihak lain
o   Imbalan finansial merupakan yujuan utama
o  
Terkadang penting daripada produktifitas 

Ciri-ciri Penulis Berfikiran Idealis Industrialis adalah sebagai berikut:

1. Tetap memperhatikan kebutuhan pasar

2. Tetap berani mengambil sikap yang berbeda dengan penilis lain

3. Meskipun terbuka terhadap masukan orang lain, tetapi mempunyai pendirian yang kokoh

4. Imbalan finansial memang penting, namun tetap memperhatikan kualitas 

5. Kesimbangan antara kesempurnaan karya dan produktifitas 

 Cara mengirim naskah adalah seperti yang tertera pada gambar dibawah ini



Rangkuman materi tanya jawab:

Ø Kiat suatu buku agar sukses, diminati dan dibaca banyak orang adalah tema harus mengikuti trend dan penulis juga harus rajin promosi. Penulis harus memiliki blog, chanell, fanspage dll. 

Penulis pemula bisa menerbitkan buku mayor jika memilih tema yang sedang trend atau menulis dengan penulis yang sudah terkenal. 

Ø Seandainya nama kita tidak terkenal di mesin pencarian google, bagaimana kita bisa menerbitkan buku pada penerbit mayor?

Caranya  terus  dan memperkenalkan diri melalui sosmed. Selain itu bisa juga menulis bersama penulis yang sudah terkenal

Ø Engalaman pribadi bersama anak berkebutuhan khusus termasuk jenis buku psikologi populer. 

Jumlah halaman tergantung dari jenis buku, jika buku teks minimal 200 halaman. 

Sebaiknya naskah dikirimkan pada satu persatu penerbit sambil menunggu masing- masing penerbit memberitahu keputusannya. Jika ada penerbit yang menyatakan diterima maka penulis tersebut namanya sudah dicatat oleh penerbit dan tidak akan mendapat perhatian. 

Ø Trik supaya bisa tembus penerbit mayor adalah dengan memilih tema yang sedang trend. Penerbit mayor tidak menerima jasa editing.

Kegiatan Belajar Menulis  PGRI diakhiri dengan closing statement dari narasumber yakni

Terus menulis dan menulis terus. Jangan pikirkan akan ditolak penerbit. Suatu saat nanti tulisan kita akan bermanfaan bagi sesama dan kita sendiri. Minimal akan menjadi dokumen pemikiran kita.

Terimakasih Bapak Joko Irawan Mumpuni atas ilmu yang diberikan. Semoga dengan adanya pemaparan materi Menjadi Penulis Buku  Mayor dapat memberi pencerahan bagi penulis yang ingin lolos menjadi penulis di penerbit mayor. 🙏

Salam Literasi!

1 komentar:

Mengembangkan Komitmen Menulis di Blog

  Tema               : Komitmen Menulis di Blog Gelombang      : 29 Tanggal            : 12 Juli 2023 Tema                : Komitmen M...