Selasa, 14 Juni 2022
Sore kemaren Anita dikasih buah durian oleh temanya bernama Narsih.
Duriannya manis dan enak karena buah duriannya masak dibatang.
Menurut ceritanya Narsih anak yang rajin bekerja dan
solehah. Dia mempunyai banyak pohon durian di samping rumahnya. Sayangnya dia
anak anak yatim piatu, hanya tinggal bersama neneknya.
Pagi ini Narsih pergi jualan durian di pasar dekat rumahnya.
Duriannya terjual habis sampai dia tak kebagian. Nita senang sekali melihat temannya
pulang jualan tersenyum sangat lebar dengan raut muka berseri. Sampai di
rumah dia langsung menghitung uang hasil penjualannya. Ternyata keuntungan yang
didapatnya luar biasa banyak. Disatu sisi dia merasa senang dan juga merasa
heran modal sedikit malah untungnya besar tidak seperti biasanya.
Terdengar azan berkumandang
dari masjid tanda waktu salat zuhur telah masuk. Narsih bergegas pergi mandi
dan sekalian wuduk bersiap untuk salat berjemaah ke masjid. Salat tahyatul
masjid dua rakaat sudah menjadi kebiasaan baginya. Dia memang anak yang solehah
pandai dalam segala hal, neneknya sangat beruntung mempunyai cucu seperti
Narsih.
Selesai salat dia Pulang bersama Wati tetangga jualan tadinya di pasar.
“Narsih, kamu hari ini sangat beruntung banyak orang yang membeli daganganmu dengan uang berlebih dari harganya,” Wati berkata penuh simpati padanya. Mendengar kata-kata Wati barusan dia baru menyadari bahwa hasil jualannya yang banyak keuntungan itu adalah sedekah orang-orang yang tidak dia kenal.
“ Terima kasih, Wati.” Kalau kamu tak cerita, aku takkan
tahu hal itu, jawabnya pelan.
Dalam hati dia berkata banyak orang baik padaku, semoga
mereka senantiasa dimurahkan rezekinya dan anaknya soleh dan soleha. Kita
mendoakan orang lain itu adalah doa untuk kita, aku mendengar dari pak Ustad. Entah kenapa tiba-tiba dia ingin pulang ke rumah saudaranya.
Sewaktu sampai dirumah sepupunya dia mendengar percakapan Tia dan Rina yang membuat dirinya terdiam di belakang pintu sambil berusaha mendengarkan apa yang sedang diperbincangkan oleh mereka.
Makan durian dengan lemang enak sekali rasanya, apalagi di
saat hujan begini," ujar kak Tia pada Rina.
"Enak banget memang, Kak. Namun, apa daya sekarang lagi
tidak musim durian," sahutnya.
"Gampang, Rin. Kita pesan lewat online biar gak ketipu
COD saja," jawab kak Tia penuh semangat. Seakan barangnya sudah di depan
mata.
"Apa Kakak yakin mau pesan lewat online? sekarang kita
di kampung lho! sinyal untuk menelpon saja hilang-hilang timbul, apalagi sinyal
internet," jelas Rina pada kakaknya.
"Oh, Iya. untung kamu ingat," jawab kak Tia
"Rina jadi ngiler ni, Kak. katanya kalau lagi hamil
harus diusahakan dapat makanan yang diingikan supaya anaknya nanti tidak
ngences," katanya sambil mengelus-elus perutnya.
Mendengar Rina hamil, Narsih langsung telpon kawannya yang
biaya jualan kekampung itu untuk membawakan durian dan sekalian dengan
lemangnya. Sorenya sudah sampai di rumah Rina.
Semoga saudaraku senang dan sehat kandungannya. Narsih berucap dalam
hati sambil mengangkat tangannya dan mengusap pipinya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar