Senin, 13 Juli 2022
Proofreading
Sebelum Menerbitkan Tulisan
Resume :
12
Narasumber
: Susanto, S. Pd
Moderator : Nur Dwi Yanti
Pertemuan ke-12 Belajar Menulis malam ini angkatan 25 dan 26
sebagai moderatornya adalah Nur Dwi Yanti. Bertindak sebagai moderator,
beliau akan mendampingi narasumber, memandu acara, hingga tuntas malam ini.
Alhamdulillah, kita panjatkan puji syukur kehadiran Allah swt,
Tuhan yang maha kuasa atas segala limpahan rahmat dan karunianya kepada kita
semua. Pada malam ini Allah swt berkenan
menganugrahkan kesempatan kepada kita untuk menikmati sajian materi yang sangat
menarik dan bermanfaat untuk melengkapi pengetahuan dan keterampilan kita dalam
aktivitas menulis
Unsur kesederhanaan bukan hanya soal struktur kalimat,
tetapi bisa jadi karena kesalahan yang tidak disengaja oleh penulisnya, seperti
saltik (salah ketik) atau typo. Bukankah kata atau kalimat yang tadinya
sederhana, bisa menjadi sulit dipahami karena kurang huruf, atau huruf yang
tertukar? dan ini seringkali terjadi dalam menulis naskah.
Narasumber hebat kita mengangkat tema 'Proofreading
sebelum menerbitkan Tulisan' Materi ini menjadi sangat penting, terutama
bagi mereka yang akan menerbitkan tulisan untuk publik, apakah itu dalam bentuk
artikel di koran, media online, maupun dalam bentuk buku. Tema ini akan
disampaikan oleh Pak D Susanto.
Kita dapat mengetahui jenis kata hingga kalimat yang perlu
diperbaiki melalui 'Proofreading
Siapakah pak D Sunsanto ini? Dalam dunia tulis menulis,
beliau lebih di kenal dengan nama pak D. Pak D merupakan salah satu penulis
yang cukup berpengalaman. Tidak hanya menulis beliau juga dikenal sebagai
editor dan kreator konten. Beliau sehari-hari mengabdikan diri sebagai guru
sekolah dasar di kabupaten Musi Rawas Provinsi Sumatra Selatan. Pak D Sendiri
adalah alumni kelas BM angkatan 15. Untuk mengenal lebih jauh pak D, berikut
tautan Profil Pak D https://blogsusanto.com/artikel/
Berikut CV Pak D agar kita
mengenal lebih dekat Narasumber kita malam ini
Baik bapak ibu, pada malam ini,
kita akan membagi sesi pertemuan sebagai berikut:
1. Penyajian Materi oleh
Narasumber
2. Tanya Jawab melalui nomor
082111612004
3. Penutup
Berikut contoh
blog yang akan kita bahas malam ini.
https://castleofwisdom7.blogspot.com/2022/06/pelatihan-belajar-menulis-pertemuan-ke.html
Di sana saya mendapati tulisan sebagai berikut.
mengapa harus
belajar menulis fiksi?
apa saja syarat
menulis fiksi?
apa saja bentuk
cerita fiksi?
Apa saja unsur
pembangun cerita fiksi
bagaimana kiat
menulis cerita fiksi?
Adakah yang berkenan melakukan proofreading atau uji baca lalu menuliskan kembali kalimat tersebut menjadi tulisan dengan ejaan yang "lebih baik"?
Pertanyaan pemantik saja. Jika mengacu pada gaya Mazmo, sang Guru Penggerask, sepertinya ini alur Mulai dari Diri sebagai bagian dari alur belajar MERDEKA
Jika Bapak dan Ibu sudah coret-coret memperbaiki tulisan yang saya kutip, sesungguhnya, Bapak dan Ibu sudah melakukan proofreading.
Proofreading
atau kadang disebut dengan uji-baca adalah membaca ulang sebuah tulisan,
tujuannya adalah untuk memeriksa apakah terdapat kesalahan dalam teks tersebut.
Jika kita
membuka PUEBI, pasti akan segera tahu "kesalahan" pada tulisan
tersebut.
Selain itu, huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kalimat baru. Entah kalimat berita, tanya, atau perintah. Dengan melakukan proofreading, kesalahan yang dimaksud di sini termasuk kesalahan penggunaan tanda baca, ejaan, konsistensi dalam penggunaan nama atau istilah, hingga pemenggalan kata dapat diminimalkan.
Loh, itu kan
tugasnya editor atau proofreader?
Iya, benar. Akan tetapi, jika naskah yang kita kumpulkan memiliki kesalahan yang minimal, tentu tugas editor semakin ringan. Dus, bisa jadi tulisan kita mendapat "apresiasi yang baik" sehingga dibaca tuntas dan isa "LOLOS".
Penulis, sebaiknya juga seorang proofreader, setidaknya untuk tulisannya sendiri.
Apa ya tugas
seorang proofreader?
Tugas seorang proofreader bukan hanya membetulkan ejaan atau tanda baca. Seorang proofreader juga harus bisa memastikan bahwa tulisan yang sedang ia uji-baca bisa diterima logika dan dipahami.
Ia harus
dapat mengenali:
1) apakah
sebuah kalimat efektif atau tidak
2) susunannya
sudah tepat atau belum
3) substansi sebuah tulisan dapat dipahami oleh pembaca atau tidak
Jadi, tugas seorang proofreader adalah untuk membuat teks mudah dipahami pembaca dan tidak kehilangan substansi awalnya.
Mengapa
harus melakukan proofreading?
1) apakah
sebuah kalimat efektif atau tidak
Misalnya, seorang proofreader mendapatkan tugas untuk menguji-baca sebuah teks terjemahan. Output yang dihasilkannya adalah sebuah teks yang mudah dipahami meski bagi orang yang tidak mengetahui bahasa asal teks terjemahan tersebut.
💫Mengapa
harus melakukan proofreading?
Proofreading
merupakan tahapan penulisan yang sebaiknya tidak Anda lewatkan.
Terutama jika
Anda berniat untuk menerbitkan karya tulis kepada khalayak luas.
💫Pastikan tulisan Anda sudah jadi atau sudah selesai.
Yang sering terjadi (saya banget):
Ketika
"sedang" menulis, muncul keinginan agar tulisan ini harus sempurna.
Sehingga, muncul kehawatiran: nanti tulisan jelek, tdak layak baca, banyak
kesalahan ejaan, kalimatnya tidak pas, dan sebagainya .Akhirnya terjebak untuk
segera memperbaiki. Alhasil, tulisan tidak jadi-jadi
Setelah tulisan jadi, endapkan barang sejenak agar pikiran tidak larut dalam tulisan. Kemudian, lakukan proofreading dan bersikaplah netral. Artinya, menilai karya penulis secara objektif.
Bertindaklah sebagai seorang “calon pembaca”.
👉Langkah
Pertama
Merevisi draf
awal teks. Membuat perubahan signifikan pada konten dan memindahkan,
menambahkan, atau menghapus seluruh bagian.
👉Langkah
Kedua
aliran teks.
👉Langkah
Ketiga
gaya.
Memperbaiki kalimat kalimat yang ambigu.
👉Yang keempat
1. Cek ejaan. Ejaan ini merujuk ke KBBI, tetapi
ada beberapa kata yang mencerminkan gaya penerbit
2. Pemenggalan kata-kata yang merujuk ke KBBI
3. Konsistensi nama dan ketentuannya
4. Perhatikan judul bab dan penomorannya
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Cara mudah melakukan proofreding terutama pada typo, saya sudah diajari oleh ibu Rita Wati (Guru, Penulis, Narasumber, Youtuber, sahabat Kelas Belajar Menulis). Materinya saya peroleh pada sebuah grup menulis. Saya lakukan dan dan saya buat video dari apa yang diajarkan bu Rita Wati di Youtube.
https://www.youtube.com/watch?v=tZZgrv5-JXo
Namun, apa yang diajarin Bu Rita pada channel Youtube-nya dan juga video di atas, jangan karena itu menggunakan mesin, tetap lakukan koreksi kembali secara manual dengan teliti.
Selanjutnya kami buka sesi pertanyaan melalui no 08211161200
P1
Saya guru
bahasa Indonesia yang punya pekerjaan sampingan jadi editor.
Saya pernah
diminta mengedit tulisan seorang penulis buku-buku bertema handycraft/
kerajinan tangan. Dalam proses mengedit buku beliau, saya merasa kelelahan
sendiri karena beliau keturunan Chinese yg bahasa Indonesianya agak kurang
rapi.
Pertanyaan
saya:
Jika Pak D menjadi "saya" apa yg kira-kira akan Bapak lakukan? ☺️🙏🏻
J1
Nah, ini dia. Bener kan kata saya. Grup ini berisi orang-orang hebat. Ajarin dong, Bu. Ajarin dapat relasi.
Jika saya jadi
Ibu?
Saya dan
penulis tidak boleh kehilangan komunikasi, ya. Oleh karena itu, bisa sebelum
diedit, saya konformasi "maksud kalimat ini apa?". Hal ini, bagi
saya, akan mengurangi "kelelahan".
Semoga
berkenan.
P2
Senang rasanya dapat bergabung dalam grup belajar menulis ini karena dipertemukan dengan orang-orang hebat salah satunya seperti Pak D. Pert. Sejauh Saya memahami materi yang bapak sampaikan saya mengambil kesimpulan kalau proofreading itu sama dengan kegiatan menyunting apakah benar pak?
Kalau tidak
mohon penjelasannya kira2 bedanya di mana? Selain dari segi pembiayaannya. 🤭
Terima kasih
sebelumnya Pak D
J2
Sama kok, Bu. Jika dilakukan sendiri biasa disebut swasunting.
P3
Assalamualaikum pak, saya Bu Elmi dari Riau BM 25. Mau bertanya pak.
1. Apa
berbedaaan frooreding dengan editing
2. Mengapa
proofreading merupakan bagian penting dari proses penulisan?
3. Bagaimana
cara melakukan proofreading dalam proses editing penulisan PR?
4. Apa saja teknik yang dapat dilakukan dalam proses proofreading ini?
Mohon penjelasannya pak terimaksih.
J3
1. Ada yang berpendapat: Pengeditan merupakan proses yang melibatkan
perubahan besar pada konten, struktur, dan bahasa, sedangkan proofreading hanya
berfokus pada kesalahan kecil dan inkonsistensi.
2. Agar tulisan menjadi lebih "enak
dibaca", mudah dipahami maksudnya, tidak menimbulkan salah
tafsir karena
kalimat yang ambigu.
4. Jika dilakukan oleh orang lain, tidak ada teknik apa pun, nunggu hasilnya saja.
Jika kita sebagai proofreader: pastikan tulisan sudah jadi, siapkan "alat": PUEBI, KBBI, jika perlu cek typo dengan Google Doc seperti yang saya lakukan di video.
P4
Umi Rembang
Izin tanya kpd
pak D Bu Yanti
Seteĺah naskah kasar selesai kita sudah lakukan proofreading, tapi ternyata masih saja ada kesalahan padahal perasaan sudah benar. Jadi sebaiknya setelah lakukan proofreading sendiri apa perlu juga minta tolong orang lain untuk mengoreksi, atau ada tips lain? Trimakasih
J4
Tips:
Jika memang
begitu, cobalah lakukan seperti ini:
Endapkan
tulisan.
Periksa typo
dengan Googler Doc., perbaiki yang disarankan jika memang sesuai. Baca kembali.
Atau
Minta tolong
orang lain untuk membacanya kembali dan memohon agar jangan sungkan untuk
mencoret kalimat atau kata yang "SALAH".
Semoga membantu.
P5
Mau tanya lagi
bu
Penulisan
Proofreeding pada judul materi hari ini apakah seharusnya proofreading typo kah
atau disengaja? 🤩
J5
Yuk, kita komplain kepada pembuat flyer!
P6
Berarti untuk
melakukan proofreading setidaknya harus menguasai EYD dan paham kamus bahasa
Indonesia dengan baik
J6
untung masih sore, coba tengah malam, saya bakalan takut Karena sudah menunjukan pukul 21.01 d
Closing
Statment yang akan di sampaikan sebelum kita tutup
Selaku
moderator maka dari paparan diskusi yang kita dapatkan hari ini bahwa kita
selaku penulis hendaknya melakukan proofreading. Berperan sebagai
penulis sekaligus pembaca.
Hindari kesalahan kecil yang tidak perlu misalnya typo atau kesalahan penulisan kata dan penyingkatan kata. Kesalahan kecil lainnya misalnya, memberi spasi (jarak) kata dan tanda koma, tanda titik, tanda seru, atau tanda tanya. Tanda-tanda baca tersebut tidak boleh diketik terpisah dari kata yang mengikutinya.
Selain itu, untuk membantu memudahkan saat melakukan penulisan. Ada banyak aplikasi yang dapat digunakan baik secara offline atau online. Diantaranya memasukan AddOn atau Add-In pada aplikasi Microsoft Office dengan kamus KBBI. Atau bila melakukan secara online kita bisa setting bahasa.
Membacalah
Anda akan mengenal dunia lebih dekat. Menulislah, Anda akan dikenal dekat oleh
dunia. - Madi Ar-Ranim.
Salam Literasi!


Tidak ada komentar:
Posting Komentar