Senin, 13 Juni 2022
Menjadi Tenaga Kerja Indonesia - setor hari ke-4
Sejak dinyatakan lulus dari SMA. Aku memutuskan tidak
melanjutkan pendidikan. Kasian sama orang tua yang hanya bekerja sebagai kuli
diladang orang. Cita-citaku ingin menjadi dokter hanyalah mimpi. Ijazah sudah diterima, nilainya bagus dibandingkan dengan nilai anak saudara Ibuku.
Keinginan melanjutkan sekolah amatlah tinggi. Namun,
perasaan itu harus aku sembunyikan. Berpura-pura pada orang tua, tidak sanggup
mikir pelajaran lagi, itulah yang terbaik bagiku.
Pagi-pagi sekali Bapak dan Ibu sudah pergi kerja. Tinggallah
aku sendirian di rumah. Sehari lama sekali rasanya. Biasanya di indekos banyak teman untuk bersenda gurau. Hidup di kampung terasa sepi tetangga kanan kiripun tiada.
Aku mulai berpikir untuk mencari pekerjaan. Tidak tega
melihat orang tua kerja banting tulang pergi pagi dan pulang malam. Aku dilanda
kebingungan. Tidak bisa berbuat apa-apa.
"Beginilah nasib kalau jadi pengganguran," ucapku.
Aku pergi ke ruang tamu dan menyalakan radio yang bewarna
hitam itu. Berita sore dimulai, aku mendengar tentang lowongan kerja di
Malaysia. Aku sangat tertarik. Aku mulai menuliskan semua persyaratannya.
Aku sangat memahami ibu yang tidak suka kalau anaknya pergi
jauh-jauh, apalagi ke luar negeri.
Aku tidak punya keberanian untuk minta izin pada Ibu. Takut
sakit jantungnya kambuh.
"Ya, Allah, aku memohon berikanlah aku jalan yang terbaik." Hanya berdoa itulah yang
sanggub aku perbuat.
Berbagai cara dan usaha yang aku lakukan untuk meyakinkan Ibu
supaya mendapatkan izin dan ridhonya. Selama belajar di MTSN dulu aku tau dan memahami pentingnya
ridho orang tua dalam setiap apa yang akan kita lakukan.
Ridha Allah terdapat pada ridha orang tua, dan murka
Allah juga terdapat pada murka orang tua
Berkat sabar dengan niat yang tulus untuk membantu orang tua akhirnya
kesampaian juga. Aku diizikan pergi kerja ke Malaysia. Dengan berat hati Ibu
melepaskan kepergianku dari kampung halaman.
Aku menyadari dibalik senyum Ibu tersimpan kesedihan yang
mendalam, aku sangat menyayangi Ibu, aku membatin sambil berdoa semoga aku
sukses dan tidak mengecewakan orang tua.
Pergi ke Malaysia naik pesawat Lion. Aku bekerja di JVC yang
merupakan perusahaan Jepang. Terletak di Kawasan Selangor Shah Alam Malaysia.
Semua serba pertama kali itulah kenangan untuk diriku karena
baru pertama kali naik pesawat, merantau, hidup mandiri dan bekerja. Rekan
kerja di JVC berasal dari berbagai negara tentu kita harus pandai menyesuaikan diri.
Aku selalu ingat pribahasa mengatakan "dimana bumi dipijak, di situ langit dijunjung."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar