Menulis Hari ke-20
Kemaren
ceria dan sehat-sehat saja. Tiada mengeluhkan rasa sakit apa pun. Pagi ini
terbangun karena dikejutkan dengan tangisannya yang disertai menggigau tak
karuan. Berjalan kesana kemari dengan mata terpejam. Seperti orang kesurupan
saja. Bila dipegang tangannya dia akan marah dan tagisnya semakin kuat.
Berusaha
membangunnya pelan- pelan sambil membacakan surat aliklas disertai selawat nabi. Barulah
dia mulai terbangun dan langsung
memelukku ketakutan. Badannya panas sekali, kaki dan tangan terlihat ada bercak-bercak merah. Takut
terkena penyakit demam berdarah. Obat demam untuk anak-anak sedang habis di warung.
Pertolongan pertama aku meminumkan air zamzam. Biasa nya badan panas setelah
minum air Zamzam mulai menurun.
Setengah
jam kemudian aku meminta dia untuk makan nasi. Selanjutnua minum parasetamol
biar panas badannya normal kembali. Setelah minum obat istirahat sambil
menonton TV. Siarannya pas pula ada acara ulang tahun.
"
IBu, orang yang merayakan ulang tahun
hari ini, berarti tanggal lahirnya sama dengan Fisah ya, Bu?"
ucapnya. Sempat kaget mendengarkan
ucapannya itu. Ponsel ku buka bagian aplkasi kalender. kelender menujukkan tanggal yang sama.
Benarlah anakku Fisah berulang tahun hari ini. Tak terasa dia sudah berusia 9
tahun. Tahun ajaran ini duduk di kelas tiga. Aku merasa bersukur bangat masih
diberikan kesempatan bersamanya. Teringat waktu ulang tahunnya yang keenam
tahun di terkena penyakit leukimia stadium tiga. Alhamdulillah, Allah
memberikan kesembuhan seperti semula.
Fisah
yang tengah asik menonton aku cium dan kupeluk erat. Kemudian membisikkan
ketelinga ucapan selamat ulang tahun, Semoga panjang umur dan sehat selalu. Harapannya
semoga menjadi anak yang sholehah dan sukses dunia akhirat.
Kami
semua meyediakan makan kesukaanya yaitu pecel lele. Saza kakaknya langsung
masak kerena di kulkas kebetulan ada lelenya. Kerjasa yang dilakukan membuat
cepat masakan matang. Fisah yang tadi demam panas sudah kelihatan sembuh. Bapak
dan Abangnya pergi membeli kado untuk Fisah. Praduga kami semua demam Fisah dihari
ulang tahunnya mungkin minta diperhatikan lebih.
Ternyata
dugaan kami sangat benar. Setelah makan bersama dengan sambal pecel lele dia
langsung membuka kado dari Bapak Ibu serta dari sanak saudaranya. Fisah sangat ceria kelihatan sekali dari raut wajahnya yang
terbiasa tersenyum..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar