Kamis, 21 Juli 2022

TEKNIK PROMOSI BUKU

 


Resume ke-28



Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Salam sejahtera untuk kita semua.

Di malam putaran ke 28, kembali Mutmainah akan menemani sahabat Nusantara di kelas Menulis tanpa sekat dan batas. Semoga semangat tetap menyala untuk terus berkarya💪🏻.Semoga ikatan persahabatan tak lepas walaupun kelas akan segera tunta

Kuliah malam ini seperti biasa dibagi menjadi 4 sesi

1. Pembukaan
2. Penjabaran Materi
3. Sesi Tanya Jawab
4. Penutup

Bagi yang ingin bertanya silakan japri ke  085216628447

"Jangan pernah ragu meniru penulis lain. Setiap seniman yang tengah mengasah keterampilannya membutuhkan model. Pada akhirnya, Anda akan menemukan gaya sendiri dan menanggalkan kulit penulis yang Anda tiru". - William Zinsser

Sahabat literasi yang luar biasa.

Mempromosikan jualan bukan hal yang mudah bila kita tidak pandai dalam strategi, sebab daya saing bisnis tergolong tinggi dan selera konsumen sering berubah-ubah. Untuk itu benar-benar dibutuhkan pemahaman dan strategi yang tepat agar cara promosi yang dilakukan bisa efektif.

Ibarat mempromosikan makanan, maka harus memperhatikan dulu tips manajemen dapur jualan supaya kualitasnya tetap terjaga. Mulai dari kekompakan sampai sarana prasarana yang baik, kemudian meramunya dalam resep cita rasa tinggi. Selanjutnya mengemasnya dalam sajian yang menarik pembeli, terutama tampilan yang menggugah selera. Maka makanan pun bisa laris manis.

Baiklah, agar kita semakin mengenal  narsum kita yang luar biasa kita baca dulu yuk CV Beliau

Bapak Akbar Zainudin, di Banyumas 7 Februari 1973. Masa kecil saya dihabiskan di Wangon, desa kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan dimulai di TK Aisyiah Wangon, diteruskan di MI Muhammadiyah Wangon. Selepas SD, nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6 tahun. Setelah itu, meneruskan studi di IAIN Jakarta (Sekarang menjadi UIN Jakarta) Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Selesai sarjana, setelah berkutat dengan “ilmu langit”, saya kemudian banting stir menimba “ilmu yang lebih membumi” di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, mengambil jurusan Manajemen Pemasaran.

Pergulatan saya dengan dunia bisnis pun dimulai. Saya belajar banyak tentang manajemen, organisasi, dan juga mengelola usaha hasil pembelajaran di kelas dan juga interaksi dengan sesama pebisnis.

Lulus kuliah di Prasetiya Mulya, selama kurang lebih 6 tahun kemudian, saya bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi Teknologi Informasi, Plasmedia. Setelah itu, mulai awal 2007, saya memulai usaha sendiri di bidang Pelatihan dan Konsultasi Manajemen, PT EMJEWE Training & Consulting. Di awal 2013, saya mendirikan satu lini usaha baru, yaitu penerbitan buku di bawah bendera MJWBooks.

Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” yang diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Pepatah Arab (Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu benar-benar mengubah hidup saya. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar 20 tahun menyadarkan saya betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat jika dimanfaatkan dengan baik.

Kata Mutiara Arab dipadukan dengan prinsip-prinsip manajemen modern inilah yang saya ikat kemudian menjadi buku dan materi pelatihan. Bukunya sendiri saya beri judul “Man Jadda Wajada”, Pelatihannya juga diawali dengan pelatihan Man Jadda Wajada, yang kemudian berkembang menjadi pelatihan motivasi, pelatihan pengembangan diri, pelatihan manajemen, pelatihan menulis, hingga pelatihan kewirausahaan.

Karena itulah, saya ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada guru-guru saya mulai dari TK, SD, Pesantren, dan juga dosen-dosen saat kuliah baik IAIN maupun Prasetiya Mulya, merekalah yang mengajarkan banyak hal yang sangat berguna hingga sekarang.

Pun dengan karya buku kita, banyak trik dan cara untuk mempromosikannya agar banyak peminat dan mau menikmatinya.

Pengalaman adalah guru terbaik, maka belajarlah menggapai kesuksesan dari orang orang terbaik

 Bapak Akbar Zainudin, MM. MJW.

Seorang trainer dan motivator nasional, pendiri PT. EMJEWE Training & Coaching serta perusahaan penerbitan MJW group. Penulis 13 buku motivasi. Buku terbaru beliau adalah The Power of Man Jadda Wajada. Buku penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Sudah cetakan ke-13 dan beredar sebanyak 55.000 eksemplar. Juga penulis buku UKTUB

Panduan menulis buku dalam 180 hari. Merupakan best practices bapak Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ­­ditularkan kepada kita semua.

Baiklah tanpa perlu saya bercakap lebih panjang, marilah kita panggil guru kita yang luar biasa  malam ini. Bapak AKBAR ZAINUDIN,MM,MJW

PERKENALAN

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Para peserta yang hebat dan luar biasa, Saya mengucapkan terima kasih kepada Om Jay dan panitia yang sudah berkenan mengundang saya untuk belajar bersama Bapak Ibu tentang straregi promosi buku. Terima kasih juga untuk Moderator yang luar biasa.

Mohon izin Saya memperkenalkan diri, nama saya Akbar Zainudin, penulis buku Man Jadda Wajada. Boleh dibilang, ini adalah buku solo saya yang pertama. Sebelumnya menulis beberapa buku antologi. Alhamdulillah, buku ini baru cetakan ke-13, beredar 55.000 eksemplar. Setelah Man Jadda Wajada, saya menulis 15 buku dari tahun 2010 sampai sekarang.

Saya membrandingkan diri sebagai motivator dan penulis buku-buku motivasi. Karena itu, yang saya tulis hampir semuanya buku-buku tentang motivasi. Agar kalau orang dengar nama Akbar Zainudin, tidak jauh-jauh dari motivasi. Ada motivasi belajar, motivasi hidup, motivasi kerja, motivasi bisnis, motivasi menulis, dan juga motivasi agama.

Buku saya tentang menulis adalah UKTUB; Panduan Menulis Buku dalam 180 hari. Ini buku panduan menulis dari A sampai Z. Saya sarankan Bapak Ibu untuk memiliki buku ini, karena ada 150an alamat penerbit yang bisa dikirimi naskah, anggota IKAPI.

Buku ini menjadi materi pembelajaran DIKLAT MENULIS yang saya adakan selama pandemi ini. Alhamdulillah, sebagai trainer, saya biasanya keliling ke berbagai tempat di Indonesia untuk menyebarkan semangat Man Jadda Wajada. Dan selama pandemi, saya melakukannya secara online.

Saya punya 4 hobi; mengajar, menulis, jalan-jalan, dan makan. Dari dulu saya berpikir bagaimana bisa menjalankan 4 hal ini secara bersamaan. Alhamdulillah, sebagai trainer, keempat hal ini bisa saya lakukan hingga sekarang. Salah satu impian saya adalah bisa keliling ke 34 Provinsi se-Indonesia. Alhamdulillah, saya sampai sekarang baru keliling ke 33 Provinsi. Kurang 1 provinsi lagi, yaitu Papua. Mohon doanya, tahun ini saya bisa khatam keliling Indonesia. Siapa tahu dengan saya sharing di sini, habis ini ada teman-teman yang dari Papua berkenan mengundang saya, hehehehe…. Belum apa-apa udah jualan aja.

Buku terlaris kedua saya adalah KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN. Ini adalah buku motivasi khusus buat santri dan santriwati. Menjadi laris karena memang saya sebarkan bersama pelatihan motivasi untuk para santri dan santriwati seluruh Indonesia. Bagi rekan-rekan guru yang berasal dari lingkungan pesantren, boleh kita ngobrol lebih jauh. Siapa tahu ada yang ingin mengadakan seminar motivasi di pesantrennya.

Kalau di pesantren, materi pelatihan saya umumnya ada dua; seminar motivasi dan pelatihan menulis buku. Seminar motivasi untuk seluruh santri agar betah di pesantren, punya impian besar, lebih menghormati guru dan orang tua. Untuk pelatihan menulis, biasanya saya buat teorinya tidak terlalu banyak, lalu saya buat praktik menulis. Hasil tulisan para santri diketik di komputer, lalu kita jadikan sebagai buku antologi.

Selain itu, buku terbaru saya adalah The Power of Man Jadda Wajada. Semacam penyempurnaan dari Man Jadda Wajada seri pertama. Buku untuk guru adalah GURU HEBAT MAN JADDA WAJADA.

Saya akan share malam ini tentang Strategi Pemasaran Buku, yang saya ambil dari buku saya UKTUB: Panduan Menulis buku dalam 180 hari.

Baiklah, mari kita bahas hari ini tentang Strategi Promosi Buku.

STRATEGI PROMOSI BUKU

APA ITU PROMOSI BUKU

Promosi adalah cara kita memberikan informasi tentang produk kepada konsumen agar mereka tertarik dan mau membeli produk kita. Promosi buku adalah cara kita mengenalkan buku yang kita miliki kepada audiens kita agar mereka tertarik dan mau membeli.

MENGAPA PROMOSI BUKU ITU PENTING

Promosi buku itu penting karena sebagus apapun buku kita kalau konsumen atau audiens tidak mengetahui produk kita, maka mereka tidak akan tertarik, apalagi mau membeli buku kita.

Beberapa tujuan dari promosi buku adalah:

1. Membuat audiens mengenal (tahu) buku kita.
2. Membangkitkan kebutuhan konsumen untuk membeli buku kita. Bagaimana caranya yang tadinya          mereka tidak butuh, tetapi setelah kita promosikan menjadi butuh.
3. Meyakinkan konsumen untuk membeli buku.
4. Mengharapkan konsumen agar mau merekomendasikan buku kita kepada orang lain.

TUJUH PROGRAM PROMOSI BUKU.

Program promosi bisa dilakukan oleh penerbit maupun penulis. Beberapa program promosi yang bisa dilakukan.

PERTAMA, LAUNCHING BUKU.

Adalah program untuk meluncurkan buku baru. Bisa di aula, masjid, lembaga pendidikan, hotel, di mana saja. Yang mengadakan bisa penerbit maupun penulis. Yang membiayai launching buku siapa? Bisa penerbit, bisa penulis. Kita perlu meyakinkan penerbit kalau buku kita akan laku, karena itulah mereka perlu menyelenggarakan program launching buku.

Kalau di Gramedia, di toko-toko buku mereka ada tempat untuk launching buku. Kita bisa memanfaatkan tempat ini. Jadi kita promosikan acaranya, tempatnya di toko buku Gramedia.

Sekarang ini program launching buku semakin mudah. Dengan adanya Media Sosial, kita bisa melakukan program launching buku ini bahkan dari rumah. Bisa melalui FB, IG, ataupun Youtube.

Buat saja program LAUNCHING BUKU, live di FB, IG, atau Youtube. Undang kawan-kawan kita. Ajak mereka berpartisipasi. Launching buku kalau perlu setiap bulan. Kan ngga harus sekali. Bulan ini Launching Pertama, Bulan depan Launching kedua, ketiga, dan seterusnya. Kalau setiap bulan kita launching buku kita, setahun kita sudah 12 kali launching buku. Keren, kan?

KEDUA, BEDAH BUKU.

Bedah buku adalah acara diskusi untuk membedah isi buku kita. Bedah buku ini bisa secara online maupun offline. Offline artinya kita menyelenggarakan bisa bekerjasama dengan berbagai lembaga. Lembaga pendidikan, perpustakaan, majlis taklim, masjid, dan sebagainya.

Pokoknya, di semua tempat dan situasi yang memungkinkan, kita tawarkan bedah buku. Berapapun yang hadir, kita selenggarakan terus menerus. Apalagi sekarang ini eranya digital. Bukan berapa orang yang hadir yang penting, tetapi direkam lalu diupload di Medsos acara kita. InsyaAllah akan semakin membuat orang mengenal kita.

Sekali lagi, yang lebih mudah sekarang ini adalah bedah buku secara online. Kita undang orang-orang untuk ikut acara bedah buku bersama kita. Bisa di FB, IG, WA Grup, Zoom, dan sebagainya.

KETIGA, SEMINAR ATAU PELATIHAN

 

Lakukan seminar ataupun workshop sesuai dengan tema buku kita. Kalau saya bukunya motivasi dan menulis. Maka saya secara berkala menyelenggarakan seminar dan diklat terkait motivasi dan menulis.

Seminar atau workshop ini, pertama-tama bolehlah dilakukan gratis. Karena target kita adalah mengenalkan buku kepada para peserta. Lakukan secara kontinyu, misalnya sebulan sekali. Kalau misalnya bisa offline, laksanakan di sekolah misalnya. Kalau tidak bisa offline, lakukan secara online. Bisa via WA, Zoom, FB, IG, dan sebagainya.

KEEMPAT, MEMBANGUN KOMUNITAS

Komunitas yang kita bangun adalah komunitas yang kita sesuaikan dengan tema buku kita. Kalau buku kita temanya motivasi, maka kita tuliskan buku-buku tentang motivasi. Buku tentang guru, maka bangun komunitas guru. Buku tentang menulis, bangun komunitas menulis. Buku tentang Ice Breaking, bangun komunitas Ice Breaking. Buku tentang bahasa, bangun komunitas bahasa.

Komunitas membuat kita lebih dekat dengan pembaca sehingga memudahkan kita untuk menawarkan mereka dalam membeli buku.

Saya sendiri membangun banyak komunitas, ada komunitas guru, menulis, santri, remaja, bisnis, dan sebagainya. Semua komunitas itu ada bukunya. Saya share materi-materi yang ada di buku secara berkala, biasanya seminggu sekali, sehingga anggota komunitasi ini mendapatkan manfaat. Biasanya saya bentuk di WA Grup.

Sesekali seminar melalui Zoom.

KELIMA, MEMBANGUN JARINGAN RESELLER.

Reseller adalah orang-orang yang mau menjualkan buku kita dan mendapatkan buku dari hasil yang terjual. Kita berikan 20-30 persen komisi dari harga jual. Misalnya harga jual buku kita Rp 100.000, kita kasih 20-30%, kita berikan materi-materi yang terkait buku kita, sehingga lebih mudah bagi mereka untuk menjual.

Dewa Eka Prayoga, berhasil menjual 10.000 buku hanya dalam waktu 2 minggu melalui reseller ini. Tentu resellernya saja puluhan ribu, berbagai produk. Kalau kita sudah punya jaringan reseller, akan memudahkan kita menjual buku.

Saya juga sedang membangun jaringan reseller ini. Belum banyak, baru sekitar 100an orang. InsyaAllah akan terus bertambah.

KEENAM, JUALAN DI MARKETPLACE.

Buka toko di marketplace (Lazada, Shopee, Bukalapak, Tokopedia, dan sebagainya). Membuka toko di marketplace akan meluaskan promosi dan distribusi kita. 

Yang penting keberadaan kita dan buku kita ada. Itulah pentingnya ada di marketplace. Jadi kalau ada orang mencari judul buku kita, bisa ditemukan.

KETUJUH, MEMANFAATKAN MEDSOS

Manfaatkan media sosial (Medsos) untuk promosi buku. Manfaatkan sebaik-baiknya followers dan subscriber dengan memberikan informasi tentang buku. Setiap hari, kita buat status terkait tema buku yang kita tulis, sehingga orang semakin paham dengan buku yang kita tulis.

Dan jangan setiap hari isinya jualan. Lebih banyak sharing-sharing, baru selling. Lebih banyak memberikan pengetahuan kepada para pembaca sehingga mereka merasa ada manfaat menjadi followers kita.

Sharing-sharing apa saja, kalau perlu sesuai dengan kebutuhan mereka. Sehingga setiap hari, semakin lama akan semakin ada ikatan dengan pembaca. Kalau sudah begitu, akan memudahkan kita dalam proses memengaruhi pikiran orang dalam membeli buku.

Jadi, pada dasarnya kita ini memengaruhi orang agar mereka mau menjadikan buku sebagai kebutuhan utama. Dan memang, membaca akan banyak membuka wawasan, pengetahuan, dan pilihan dalam mengambil keputusan.

Dengan bersama-sama membangun kebutuhan akan membaca, maka akan memudahkan kita dalam proses menjual buku.

UPDATE STATUS setiap hari. Di WA, IG, FB. Ambil cuplikan dari buku, jadikan sebagai update status. Lama-lama nanti timbul keingintahuan mereka, yang akhirnya tertarik untuk membeli.

Itulah tujuh program promosi yang selama ini saya lakukan. Salah satu hal yang perlu kita perhatikan, terutama kalau kita promosi di Media Sosial adalah KONSISTENSI dan REPETISI.

Buatlah update status yang KONSISTEN. Kalau misalnya bisanya seminggu sekali, ya lakukan seminggu sekali. Tetapi terus harus ada setiap minggu. Kalau bisa 3 hari sekali, lakukan. Akan lebih bagus kalau bisa setiap hari.

Tetapi harus konsisten. Jangan update status kalau lagi rajin. Satu bulan setiap hari update status. Terus bulan berikutnya tidak pernah update status lagi. Bagaimana orang mau kenal dengan buku kita. Konsisten dan terus menerus.

Kedua adalah REPETISI. Ulangi lagi, lagi, dan lagi. Kalau kita melihat iklan di televisi, hampir setiap saat diulangi lagi, dan lagi. Memang begitulah promosi itu. Terus diulangi lagi dan lagi agar orang itu ingat, menancap kuat.

Akhirnya nanti yang terpikirkan buku kita. Kalau ingin buku motivasi, cari bukunya Pak Akbar Zainudin. Kalau ingin mengundang buat seminar motivasi dan menulis, ingatnya Pak Akbar Zainudin. Begitu pada akhirnya.

Jadi, itulah tujuh program promosi yang bisa kita lakukan. Tentu masih banyak program-program lain yang bisa kita ciptakan. Tergantung kreativitas kita masing-masing.

Manfaatkan HP kita sebaik-baiknya, secara maksimal. Bolehlah buat WA, Tiktok, YouTube, dan sebagainya. Nah, kita pikirkan bagaimana agar kita tidak hanya menjadi pengguna dan penikmat saja, tetapi kita juga bisa buat konten-konten menarik terkait buku kita. Sehingga HP kita menjadi lebih produktif.

Saya sudah buatkan video pembelajaran untuk strategi promosi buku ini di YouTube saya, Akbar Zainudin. Silakan untuk dilihat, LIKE and SUBSCRIBE. Video ini terutama bagi rekan-rekan yang lebih senang melihat dan mendengar.

Silakan dilihat videonya, sekitar 22 menit.

https://youtu.be/lZhAixv86wA

Saya akhiri materi saya. Saya kembalikan lagi kepada moderator.

Terima kasih sudah menyimak dan  memperhatikan.

Waaah keren wajib like and subscribe.Yuk yuk yang ingin bertanya, dan punya uneg uneg kirim japriannya ke saya🤭Jangan biarkan tanya menguap tanpa jawab. Segera layangkan surat cinta untuk dijawab Narasumber hebatDengan format Nama, asal, gelombang, dan kirim ke 👇 085216628447

Sahabat litera. si nusantara, baiklah kita mulai sesi tanya jawab dengan kode P untuk Pertanyaan.

 Mohon Bapak  memberi kode “N” untuk Next pertanyaan berikutnya agar dapat dilanjutkan.

Sudah ada pertanyaan masuk pak🙏🙏

P1

Bagaimana cara menghilangkan rasa tidak percaya diri dan malu yg tumbuh dalam diri kita disaat mau memperkenalkan buku hasil karya yang kita miliki?

J1

Bagaimana menghilangkan rasa malu dan tidak percaya diri dalam mengenalkan buku kita?

1.  Yakinkan bahwa kita sudah punya karya. Tulisan kita adalah karya yang luar biasa yang tidak semua orang bisa melakukannya. Buku yang kita tulis adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras yang lua biasa.

2.  Selalu bangga dengan buku kita. Betapapun banyak kekurangan, percayalah, setiap buku ada kekurangannya.

3.  Kadang, perlu untuk tidak peduli dengan perkataan orang. Jalan saja. Terus saja menulis, dan menulis. Nanti percaya diri akan timbul.

P2

Assalamualaikum Pak ini adalah materi yang sangat luar biasa yang dinanti-nanti oleh semua penulis yang berada di grup ini. Saya bu Elmi dari Riau mau bertanya Pak. Di antara 7 cara promosi buku yang sudah bapak sampaikan kepada kami kira-kira mana yang paling bagus dan paling menarik bagi para audien di lapangan

J2

Waalaikum salam. Terima kasih ibu Elmi yang baik hatinya. Saya minggu depan akan ke Pekanbaru, Kampar dan InsyaAllah ke Duri. Mudah-mudahan bisa ketemu.

Dari tujuh program promosi, mana yang paling efektif? Saya sudah lakukan semuanya, dan saling mendukung satu dengan yang lain. Tidak ada program yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar, pasti juga saya promosikan lewat FB, IG, dan Twitter. Jadinya semua saya lakukan.

Pertanyaan yang paling penting adalah: program apa yang bisa Bapak Ibu lakukan mulai besok? Mulai dari sana, pikirkan, lalu jalankan. Ngga usah pedulikan kanan kiri, jalan aja.

Setelah jalan, evaluasi apa yang harus diperbaiki. Begitu seterusnya. Lakukan dengan konsisten. Jangan satu bulan semangat, bulan berikutnya udah loyo. Bagaimana buku mau laku?

P3

terus terang saya belum pernah ikut bedah buku,

1. Apa saja yang dibahas dalam diskusi bedah buku?

2. Apakah setiap peserta kita wajibkan membeli buku dan membaca terlebih dahulu bku yang akan dibedah?

Ini salah satu program seminar saya. Habis seminar, jualan buku

J3

Selamat malam Bapak/Ibu Sim Chung Wei yang baik hatinya.

1.  Bedah buku adalah acara yang membahas isi buku. Biasanya narasumbernya adalah penulis buku dan pembahas. Pembahas ini bisa 1-2 orang. Apa yang dibahas? Kelebihan dan kekurangan dari buku. Sebagai masukan untuk perbaikan edisi selanjutnya dan juga sebagai informasi kepada hadirin apa saja yang terdapat pada bukunya. Penulis buku biasanya mengenalkan dan menginformasikan secara garis besar apa saja yang ada pada bukunya, sementara pembahas membahas kelebihan dan kekurangan bukunya.

2.  Hadirin boleh diminta membeli buku sebagai syarat untuk bedah buku. Namun dulu, pas belum dikenal, saya tidak mewajibkan untuk membeli buku. Bukunya kita sediakan di meja penerimaan tamu. Setelah acara, silakan membeli buku dan kita berikan tanda tangan asli.

P4

Teknik Promosi buku bagi pemula seperti kami pak

Mungkinkah bisa melakukan.Bedah buku, Seminar. Online maupun offline

Bagaimana langkah pertama kami agar bisa melakukan dua aktivitas  promosi tersebut ?

Siap yang harus kami gandeng  ? Sementara kami belum punya komunitas

J4

Untuk bedah buku, seminar, launching buku, mulailah dari orang-orang yang kita kenal. Di sekolah, masjid, gereja, majelis taklim, komunitas guru, dan sebagainya.

Teman-teman di FB kan juga komunitas. Kita punya 5000 teman di FB, manfaatkan itu. Kita buat bedah buku dan launching buku di FB. Buat FB Live atau IG Live. Berapapun yang melihat, tidak perlu khawatir.

 

Lakukan itu sekali, nanti bulan depan membahas Bab I bukunya, bulan depannya lagi membahas Bab II, begitu seterusnya. Jangan dibayangkan launching buku atau seminar di aula yang besar terlebih dahulu. Nanti kalau sudah dikenal, bisa begitu.

Mulai dari apa yang bisa kita lakukan. Mulai dari sekarang.

P5

Sebagai penulis pemula, tentu belum puny  rasa percaya diri untuk promosi.

Cara menumbuhkan percaya diri dalam promosi bagaimana pak?

Untuk Jawaban pertanyaan 5, kelihatannya sama dengan jawaban sebelumnya ya..

J1

Bagaimana menghilangkan rasa malu dan tidak percaya diri dalam mengenalkan buku kita?

1.  Yakinkan bahwa kita sudah punya karya. Tulisan kita adalah karya yang luar biasa yang tidak semua orang bisa melakukannya. Buku yang kita tulis adalah hasil dari jerih payah dan kerja keras yang lua biasa.

2.  Selalu bangga dengan buku kita. Betapapun banyak kekurangan, percayalah, setiap buku ada kekurangannya.

3.  Kadang, perlu untuk tidak peduli dengan perkataan orang. Jalan saja. Terus saja menulis, dan menulis. Nanti percaya diri akan timbul.

P6

Saya bukan orang yang suka bermain medsos. Tidak punya banyak follower.

Padahal saat ini medsos adalah media yang paling jitu untuk promosi. Bagaimana solusinya?

Apa saya harus ikut2an bermain di medsos juga untuk promosi buku.

J6

Waalaikum salam ibu Ningsih yang baik hatinya.

Medsos itu adalah salah satu alat untuk kita berpromosi. Kalau ibu tidak bermain medsos, maka bisa dicari cara-cara lain, seperti promosi langsung, seminar, dan sebagainya.

Kalau saya sih menganggap bahwa sekarang ini Medsos adalah alat yang murah dan efektif untuk promosi buku kita. Jadi, saya harus terjun ke dalamnya, melibatkan diri dengan sangat serius, agar hasilnya juga baik.

Semuanya kembali ke Ibu Ningsih. Mau cara apa saja, yang penting pesannya sampai kepada audiens atau calon konsumen kita. Kalau saya, medsos itu harus.

P7

Adakah rencana road show ke Palangka Raya Kalteng?😁

P7

Waa’alaikum sama ibu Oktavia Hadianingsih yang baik hatinya. Selalu ada rencana untuk Roadshow ke Palangkaraya. Yuk, kita jadiin.  😁😁

 

Seperti saya bilang di awal, salah satu hobi saya adalah jalan-jalan. Maka, senang sekali kalau ada yang bisa memfasilitasi ke berbagai daerah di Indonesia. Pasti saya datang. Hehehee….

Sampai ketemu di Palangkaraya Ibu Oktavia….

P8

1. Dari ketujuh program promosi yang telah bapa uraikan, mana yng paling efektif berdsarakan pengalaman bapa?

2. Apa dsar kita kita menentukan program promosi yang sesuai untuk buku kita? Apakah dari sasaran pembaca, jenis buku, atau ada pertimbangan lain?

P8

Terima kasih Bapak/Ibu Sim Chung Wei yang baik hatinya.

1.  Mana yang paling efektif? Semua saya lakukan, dan tidak ada satu yang berdiri sendiri. Kalau saya seminar misalnya, pasti ada medsosnya. Yang tidak pernah ketinggalan ya Medsos ya. Itu hampir menyertai semua program yang lain.

2.  Yang paling penting adalah, setelah ini Bapak Ibu bisa mulai pikirkan, program apa yang bisa mulai saya lakukan besok? Yang bisa kita lakukan dengan segera, tidak membutuhkan biaya banyak. Pikirkan, lakukan, evaluasi. Begitu saja seterusnya. Tidak perlu muluk-muluk yang besar-besar. Mulai saja dengan APA YANG BISA KITA LAKUKAN SEKARANG?

P9

assaslaamu'alikum kak mut yang semakin eksis menjadi moderator, dan berkesempatan satu panggung dengan Pak Akbar penulis best seller. 🤭😁 Yandri novita sari izin bertanya kak.

1. Pak sebelum menjadi penulis seperti yang sekarang, pasti bapak mengalami jatuh bangun sebelum menjadi penulis best seller. Bagaimana bapak bisa sampai sampai tahap.sekarang ini pak?

2. Pak diantara tujuh promosi buku tersebut. Yang mana yang paling cepat promosi buku nya pak?

J9

1.  Setiap penulis pasti pernah mengalami penolakan dari redaktur atau penerbit. Kalau belum pernah ditolak, berarti belum pernah mengirimkan tulisan. Tidak perlu takut ditolak. Itu adalah bagian dari pembelajaran dan hitung-hitung sebagai latihan untuk menulis lebih baik.

2.  Beberapa hal yang menjadi tantangan penulis:

a.    Merasa down kalau ditolak.
     b.    Takut tulisannya ditolak, atau buruk dibaca orang.
     c.    Takut bukunya tidak laku.

3. Berbagai perasaan di atas itu manusiawi, dan saya juga pernah merasakan. Yang penting segera untuk bangkit. Kalau ditolak, tulis lagi yang lain. Toh tulisan kita tidak hilang dan bisa menjadi tabungan tulisan untuk buku kita selanjutnya. Pokoknya tugas kita menulis, lalu kirimkan, dan kadang, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Biarlah, kalau diterima kita bersyukur, kalau ditolak, kita sudah punya tulisan baru. Begitu saja kita mengelola perasaan kita. Dengan terus mencoba lagi, dan lagi, akhirnya lama-lama tulisan kita menjadi bagus sehingga semakin enak dibaca orang. Kalau sudah semakin enak dibaca orang, akan lebih mudah untuk diterima.

4. Jangan pernah menyerah. Tulis, kirimkan, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Tulis lagi, kirimkan, lupakan. Begitu seterusnya. Sampai kapan? Sampai tulisan kita diterima.

5.  Untuk promosi, medsos yang paling murah sekarang ini dan paling menjangkau banyak audiesn.

P10

Pak Zainudin, apakah kelebihan dan kekurangan menulis buku di link online seperti wattpad daripada memakai media kertas? Mohon pencerahannya.

J10

KELEBIHAN MEDIA ONLINE

     1.  Jaringan luas
2.  Kalau bukunya dibaca banyak orang, bisa mendatangkan iklan, dan bisa dicetak. Seperti buku-buku Raditya Dika, mulainya dari tulisan di media online, terutama Blog.

KEKURANGAN

1.  Pembacanya hanya yang punya gadget. Masih banyak orang yang suka baca buku kertas.
2.  Model pendapatannya masih dari iklan. Penjualan buku online masih sedikit.

Saya juga menggunakan blog untuk draft awal buku saya. Artikel-artikel untuk buku saya draftnya saya tulis di Blog untuk juga melihat respons pembaca. Setelah siap artikelnya, saya edit lagi untuk dijadikan format buku cetak. Ngak usah ragu, kalau memang bisa menulis, tulis saja, upload di mana saja.

P11

Bagaimana caranya promosi buku di market place🙏

J11

Waalaikum salam Ibu Widya yang baik hatinya,

Untuk promosi di marketplace seperti Shopee, Lazada, Bukalapak

1.  Buka akun untuk membuat toko di mdukarketplace tersebut.
2.  Lengkapi semua deskripsi toko.
3.  Foto buku-buku yang akan kita jual
4.  Lengkapi deskripsi buku kita.
5.  Mulailah upload foto dan deskripsi produk.
6.  Promosikan produk kita di semua medsos yang kita punya.

Untuk membuka toko, bisa dilihat persyaratannya pada setiap marketplace

P12

Tanya: saya baru punya beberapa buku solo tetapi belum berani go publik. Bagaimana membangun rasa percaya diri untuk go publik?

J12

Terima kasih ibu Enje yang baik hatinya.

Punya 1 buku solo itu sudah prestasi hebat, apalagi punya beberapa. Tidak setiap orang bisa membuat buku solo sampai selesai. Bahkan yang pinter menulis sekalipun belum tentu bisa membuat buku. Bersyukurlah Ibu sudah selesai menulis buku solo.

Mulailah dengan mengganti profil picture dengan buku kita. Setelah itu, kan buku kita isinya banyak. Pelan-pelan, potongan-potongan ide dalam buku kita itu kita jadikan sebagai update status. Begitu seterusnya, lama-lama selfie sambil pegang buku, dan sebagainya.

Go Public itu pentingkah? Tanya dulu kepada diri kita. Kalau saya sih penting, karena saya ingin dikenal lebih banyak orang. Kalau kita dikenal, kita lebih mudah memengaruhkan kebaikan kepada banyak orang. Ka…

Waw materi yang sangat luar biasa👏👏👏

Monggo untuk closing statemen

CATATAN PENUTUP

Terima kasih banyak Bapak Ibu yang luar biasa malam ini.

Sebagai catatan penutup. Sekarang ini sebagai seorang penulis, kita kalau bisa memiliki beberapa keterampilan yang akan membantu proses penjualan buku.

Pertama, keterampilan berbicara yang baik di depan umum (public speaking). Agar pada saat kita ada  acara ataupun rekaman di Medsos dan YouTube, menjadi menarik bagi calon pembaca.

Kedua,   kemampuan copywriting (membuat kata menarik untuk promosi dan penjualan). Ini salah satu keterampilan paling penting untuk menjual pada Abad 21.

Ketiga,  pemanfaatan teknologi informasi. Bagaimana memanfaatkan media sosial seperti YouTube, WA, IG, Facebook, Zoom, Webex, Google Meet, dan sebagainya. Karena eranya sekarang seperti itu. Kalau kita bisa memanfaatkan dengan baik, hidup akan lebih mudah.

Mudah-mudahan bermanfaat.

Yang paling penting kalau kita mau menjadi penulis itu bukan banyak-banyakan ikut pelatihan menulis. Jauh lebih penting adalah disiplin latihan menulis setiap hari. Jadwalkan menulis 30-60 menit setiap hari. Nanti lama-lama tulisan kita akan menjadi baik dan enak dibaca. Kalau tulisan kita sudah baik, akan lebih mudah meyakinkan orang untuk membeli.

Tetap semangat. Sukses selalu buat kita semua. Mohon maaf sebesar-besarnya.Sampai ketemu di tempat Bapak Ibu sekalian. Selamat malam.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengembangkan Komitmen Menulis di Blog

  Tema               : Komitmen Menulis di Blog Gelombang      : 29 Tanggal            : 12 Juli 2023 Tema                : Komitmen M...