Pertemuan ke-3
Senin, 23 Mei 2022
Pertemuan Belajar Menulis malam ini sebagai narasumber yakni Ibu Rita Wati,S.Kom dan
moderator oleh Ibu Rosminiati. Narasumbernya sangat hebat,cerdas, berbakat serta
berpretasi .Beliau merupaka Guru SMPN 2
Mendoyo,Bali dan sebagai Blogger, Writer, Moderator, Nara sumber di berbagai
even. Beliau juga mendapat penghargaan dari kemendikbud sebagai guru inspirasi
tahun 2021 .
Materi pembelajaran pada mala mini yaitu Rahasia Menulis Dan Menerbitkan Buku untuk Berprestasi .
Suasana kelas malam ini semakin seru dengan adanya beberapa pertanyaan yang
menggugah semangat para peserta Belajar Menulis. Pertanyaannya tentang kendala kita sebagai penulis pemula.
Menulis itu mudah? Iya, memang mudah,
memulainya kan yang susah?
Menerbitkan buku itu mudah? Sebenarnya bukan perkara
mudahnya menerbitkan buku, lalu kita menggampangkan prosesnya. Sebagai penulis,
haruslah bertanggung jawab dengan buah pena yang dihasilkannya. Apalagi jika
buku tersebut akan beredar di khalayak luas. Tetap harus ada studi pustaka,
memastikan jika tulisannya bukan hasil copas, melewati proses editing, revisi,
dan layout agar buku yang dihasilkan eye catching.
Jika, hanya sekedar ingin menerbitkan karya tulis anak-anak
di sekolah dalam bentuk buku antologi, banyak sekali penerbit indi yang bisa
mewujudkannya. Atau, jika ada kolega yang punya kemampuan desain, layout, dan
editing, tinggal bawa ke percetakan saja, jadilah buku antologi. Buku kumpulan
tulisan siswa di sekolah tidaklah perlu didaftarkan ke ISBN, kenapa?
Karena Internasional Standar Book Number (ISBN) adalah
kode unik buku yang sifatnya internasional, jika jangkauan buku yang akan
terbit hanya selingkar sekolah, kampus, yayasan, organisai, atau komunitas,
ngapain juga pakai ISBN?
Masalah yang sering dihadapi penulis diantaranya:
1. 1. Buntu ide atau gagasan untuk menulis
2.
Miskin kosakata
3.
Sulit merangkai kata
4.
Menunda menulis karena bingung mau menulis apa
dan dari mana mulanya
5.
Belum percaya diri
6.
Merasa tulisannya tidak layak baca.
Materi malam ini juga membahas tentang kaidah dasar
penulisan yang perlu diperhatikan supaya tulisan kita layak baca yaitu;
1. Penggunaan
huruf besar dan kecil
2. Paragraf tidak melebihi dari 10 kalimat atau jika
menulis di blog 5-7 baris saja
3. Penggunaan
tanda seperti titik,koma,titik dua dst
4. Penggunaan
kata baku
5. Penggunaan
kata tidak efektif
6. Penggunaan istilah asing
yang keliru
7. Penggunaan
kata depan di (dipisah atau disambung?)
Supaya tulisan kita banyak yang membaca, sebaiknya menulis
dengan tema-tema yang sedang populer. Tema-tema yang sedang ramai di bicarakan.
Kunci untuk mendapatkan ide harus banyak membaca. Bisa membaca status teman di
media sosial, Ide akan muncul dengan sendirinya. Penting sekali dilakukan adalah membiasakan
diri untuk selalu mencatat tentang apa yang kita lihat, dengar atau kerjaka. Harus
punya prinsip untuk bisa menulis setiap
hari dan buktikan apa yang terjadi. Mari sama-sama kita membuktikannya.
Bila kita ada niat untuk memiliki buku. Cari teman yang hebat menulis dan bergabung
dengan para penulis hebat yang ada di sekitar kita. Sebagai penguatan terakhir yang disampaikan
oleh ibu narasumber ibu Rita Wati adalah sebagai berikut ini,
"Nothing is
imposible in this word what we look upon today tomorrow may be acomplished
fack. Thats Right.
Tidak ada yang tidak
mungkin dalam kata ini apa yang kita lihat hari ini besok mungkin akan tercapai
fack. Betul sekali
Terima kasih Ibu Rita Wati atas
paparan materi yang sangat luar biasa dan sangat memotivasi.
Semoga ilmu yang didapat bermanfaat serta bisa menulis buku dengan
baik.
Semangat!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar