Jumat, 01 Juli 2022

Rahasia Menulis Dan Menerbitkan Buku untuk Berprestasi

 

Pertemuan ke-3

Senin, 23 Mei 2022

Pertemuan Belajar Menulis malam ini sebagai  narasumber yakni Ibu Rita Wati,S.Kom dan moderator oleh Ibu Rosminiati. Narasumbernya sangat hebat,cerdas, berbakat serta berpretasi .Beliau merupaka  Guru SMPN 2 Mendoyo,Bali dan sebagai Blogger, Writer, Moderator, Nara sumber di berbagai even. Beliau juga mendapat penghargaan dari kemendikbud sebagai guru inspirasi tahun 2021 .

Materi  pembelajaran  pada mala mini yaitu  Rahasia Menulis Dan Menerbitkan Buku untuk Berprestasi . Suasana kelas malam ini semakin seru dengan adanya beberapa pertanyaan yang menggugah semangat para peserta Belajar Menulis. Pertanyaannya tentang  kendala kita sebagai penulis pemula.

Menulis itu mudah? Iya, memang mudah, memulainya kan yang susah?

Menerbitkan buku itu mudah? Sebenarnya bukan perkara mudahnya menerbitkan buku, lalu kita menggampangkan prosesnya. Sebagai penulis, haruslah bertanggung jawab dengan buah pena yang dihasilkannya. Apalagi jika buku tersebut akan beredar di khalayak luas. Tetap harus ada studi pustaka, memastikan jika tulisannya bukan hasil copas, melewati proses editing, revisi, dan layout agar buku yang dihasilkan eye catching.

Jika, hanya sekedar ingin menerbitkan karya tulis anak-anak di sekolah dalam bentuk buku antologi, banyak sekali penerbit indi yang bisa mewujudkannya. Atau, jika ada kolega yang punya kemampuan desain, layout, dan editing, tinggal bawa ke percetakan saja, jadilah buku antologi. Buku kumpulan tulisan siswa di sekolah tidaklah perlu didaftarkan ke ISBN, kenapa?

Karena Internasional Standar Book Number (ISBN) adalah kode unik buku yang sifatnya internasional, jika jangkauan buku yang akan terbit hanya selingkar sekolah, kampus, yayasan, organisai, atau komunitas, ngapain juga pakai ISBN?

Masalah yang sering dihadapi penulis diantaranya:

1.      1.    Buntu ide atau gagasan untuk menulis
2.      Miskin kosakata
3.      Sulit merangkai kata
4.      Menunda menulis karena bingung mau menulis apa dan dari mana mulanya
5.      Belum percaya diri
6.     
Merasa tulisannya tidak layak baca.

Materi malam ini juga membahas tentang kaidah dasar penulisan yang perlu diperhatikan supaya tulisan kita layak baca yaitu;

1.  Penggunaan huruf besar dan kecil
2.  Paragraf  tidak melebihi dari 10 kalimat atau jika menulis di blog 5-7 baris saja
3.  Penggunaan tanda seperti titik,koma,titik dua dst 
4.  Penggunaan kata baku
5.  Penggunaan kata tidak efektif
6.  Penggunaan istilah asing yang keliru
7.  Penggunaan kata depan di (dipisah atau disambung?)

Supaya tulisan kita banyak yang membaca, sebaiknya menulis dengan tema-tema yang sedang populer. Tema-tema yang sedang ramai di bicarakan. Kunci untuk mendapatkan ide harus banyak membaca. Bisa membaca status teman di media sosial, Ide akan muncul dengan sendirinya.  Penting sekali dilakukan adalah membiasakan diri untuk selalu mencatat tentang apa yang kita lihat, dengar atau kerjaka. Harus punya prinsip  untuk bisa menulis setiap hari dan buktikan apa yang terjadi. Mari sama-sama kita membuktikannya.

Bila kita ada niat untuk memiliki buku.  Cari teman yang hebat menulis dan bergabung dengan para penulis hebat yang ada di sekitar kita.  Sebagai penguatan terakhir yang disampaikan oleh ibu narasumber ibu Rita Wati adalah sebagai berikut ini,

 "Nothing is imposible in this word what we look upon today tomorrow may be acomplished fack.  Thats Right.

Tidak ada yang tidak mungkin dalam kata ini apa yang kita lihat hari ini besok mungkin akan tercapai fack. Betul sekali

Terima kasih Ibu Rita Wati atas paparan materi yang sangat luar biasa dan sangat memotivasi.
Semoga ilmu yang didapat  bermanfaat serta bisa menulis buku dengan baik.
 

Semangat!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengembangkan Komitmen Menulis di Blog

  Tema               : Komitmen Menulis di Blog Gelombang      : 29 Tanggal            : 12 Juli 2023 Tema                : Komitmen M...