Minggu, 19 Juni 2022
Tantangan Hari ke -10
TOSERBA
Pagi
ini aku pergi ke pasar bersama teman-teman. Awalnya kesepakatan dari
rumah hanya ingin belanja keperluan dapur. Mobil kami parkirkan di depan
TOSERBA yang baru buka di dekat pasar tersebut. Tina mengajak kami masuk ke
Toserba itu dulu karena hari masih hujan. Semua serba ada barang dalam negeri
maupun luar negeri harganya juga bervariasi mulai dari harga termurah
sampai yang termahal.
Semua
yang ada di sini menggoyahkan iman yang akhirnya akan menghabiskan duit
untuk belanja barang-barang yang dianggab belum penting kali.
Aku
hanya duduk di samping kasir sambil memainkan ponsel supaya tidak bosan
menunggu teman yang tengah berkeliling memilih barang yang akan dibeli
dalam Toserba itu. Aku sebelumnya sudah minta izin pada petugas Toserba
untuk istirahat sampai teman selesai berbelanja.
Nina
datang menghampiriku dengan membawa barang-barang belanjaannya yang begitu
banyak. Aku hanya membatin banyaknya duit yang akan dikeluarnya nanti.
"
Wati, kamu yakin gak mau membeli salah satu barang yang ada di sini nanti kamu
nyesal, lho," ujar Nina padaku. Aku hanya tersenyum dan berkata dalam hati
aku lebih mementingkan belanja keperluan dapur biar anak-anakku besok
bisa makan dengan nyaman. Nina meningalkan belanjaannya padaku dan pergi
mencari barang yang akan dia beli lagi.
Hujan
pun reda teman-teman masih antrian di kasir. Belanjaan Nina sudah di hitung
oleh petugasnya. Dia sangat kaget ketika melihat total belanjaan berjumlah tiga
juta rupiah. Aku melihat dia mengeluarkan uang hanya satu juta.Petugas
memintanya untuk mengambil barang sesuai dengan total belanjaannya. Dengan
terpaksa dia harus menyerahkan belanjaanya dengan rasa kecewa yang terlihat
dari raut wajahnya.
Tika,
Rara dan Dewi barang yang dibelinya melebihi
belanjaannya Nina ,namun mereka tidak ada masalah dengan pembayarannya karena mereka memang banyak duit. Akhirnya Nina tak
bisa ikut ke dalam pasar. Aku dengan cergabnya
mencari dan membeli semua keperluan
dapurku. Aku tak mau membuang- buang waktu dan salah belanja. Kebutuhan
keluarga yang utama harus di dulukan. Supaya hidup rukun dan damai di dalam keluarga itu tercapai.
Betapa
pentingnya suatu pengetahuan atau ilmu dalam semua aspek kehidupan. Dalam
belanja pun kita harus punya pengalaman biar tak salah belanja. Pahami kebutuhan
yang paling penting maka dahulukanlah dalam pembelian supaya hidup nyaman bukan
dilema.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar