Selasa, 14 Juni 2022

Menulis Buku dari Karya Ilmiah

 

Rabu, 25 Mei 2022

Menulis Buku dari Karya Ilmiah


Resume ke                  : 4

Hari/ Tgl                     : Rabu, 25 Mei 2022

Narasumber                : Noralia Purwa Yunita, M.Pd

Moderator                   : Helwiyah

Pertemuan ke-4 Pelatihan Belajar Menulis PGRI malam ini narasumber masih sangat muda namun memiliki segudang prestasi. Beliau bernama Noralia Purwa Yunita, M.Pd seorang guru di SMP Negeri 8 Semarang. Lebih detil terkait beliau dapat dihubungi lewat email pribadi : noraliapurwa@gmail.com atau WA 087786578494, dan instagram noralia_needtha. 

Materinya  bertema Menulis Buku dari Karya Ilmiah Kegiatan dimulai dengan pembukaan, pemaparan materi, tanya jawab, dan  penutup.

Selain memberikan materi Menulis Buku dari Karya Ilmiah beliau juga akan memberikan bonus bagaimana menulis artikel ilmiah untuk jurnal nasional dari KTI.

Penyampaian materi dibagi menjadi 3 sesi yaitu:

Sesi 1 : Menulis Buku dari KTI

Menurut narasumber, menulis buku dari karya ilmiah dapat memberikan keuntungan tersendiri bagi penulis. Adapun keuntungan yang bias diperoleh sebagai berikut.

·     Lebih bermakna dan bermanfaat

Kita bisa membayangkan jika karya itu masih berupa karya tulis ilmiah, pasti hanya disimpan secara pribadi atau disimpan di perpustakaan. Pembacanya siapa?  Sangatlah terbatas.

Jika di perpustakaan sekolah, pastilah para warga sekolah. Harapan peneliti tentu karya tulis yang sudah dihasilkan bisa bermanfaat untuk orang banyak. Namun, kalau hanya tersimpan di rumah pribadi atau di perpustakaan sekolah tentu saja hasil penelitian itu berguna pada saat ujian skripsi ataupun pas kenaikan pangkat saja misalnya. Setelah itu hanya menjadi sebuah dokumen yang tersimpan rapi dalam sebuah lemari tanpa dibaca oleh siapapun.

Lalu bagaimana Jika KTI ini diubah menjadi buku? Tentu saja akan berbeda keadaannya. Hasil karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi, tesis, disertasi, dan artikel tidak bisa memberikan makna dan manfaat yang banyak jika hanya masih berbentuk KTI dan tersimpan rapi dalam lemari.

Apabila semua karya tulis dibuat menjadi sebuah buku maka karya kita itu akan bisa tersebar luas ke berbagai daerah di Indonesia bahkan bisa mendunia.

·     Keutungan materi

Karya tulis yang sudah dibuat menjadi buku dan apabila tersebar ke berbagai penjuru tanah air maupun dunia, tentu proses penyebarannya selain mungkin karena disumbangkan bisa lewat penjualan. Kalau penjualannya bisa meraih predikat best seller, maka sang pemilik karya akan mendapatkan keuntungan finansial yang pantastis. Nah menarik bukan? Kalau masih berbentuk KTI siapa yang mau membeli?

·     Hasil penelitian akan tersebar luas

KTI yang sudah dikonversi menjadi buku akan mudah diakses oleh banyak pihak. Akibatnya, penelitian yang didapatkan pun akan diketahui oleh masyarakat luas karena bisa dijadikan rujukan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti pelajar, mahasiswa, guru, dan lain-lain.

·     Penilaian Angka Kredit

Kita yang menulis buku tentu bisa memberikan angka kredir bagi ASN. Karena memang tuntutan ASN haruslah ada progres untuk peningkatan profesionalitasnya. Semua terekam dalam Angka Kredit. KTI menjadi buku dapat digunakan untuk pengajuan angka kredit bagi para guru ASN. Selain itu, poin buku lumayan tinggi pada ketentuan angka kredit sehingga ini sangat menguntungkan bagi bapak ibu guru.

Setelah mengetahui makna dan manfaat dari mengubah KTI menjadi sebuah buku, maka hal terpenting yang harus diketahui adalah bagaimana cara mengubah KTI menjadi buku. Dalam mengubah KTI menjadi buku kita tidak boleh sembarangan.

Ada beberapa hal yang harus kita perhatikan dan lakukan dalam mengubah KTI.

1. Ubah judul KTI yang terkesan kaku dan ilmiah menjadi judul populer yang menarik dan eye catching.

Judul karya ilmiah versi buku hanya berfokus pada objek penelitian saja. Hilangkan materi, subjek, tempat penelitian.

Sebagai contoh Efektivitas SEM Berbasis Mind Map pada mata pelajaran Kimia untuk meningkatkan pemecahan masalah siswa materi pokok reaksi Redoks.

 Judul ini merupakan judul skripsi yang terkesan kaku,  kurang menarik, terlalu ilmiah, panjang, dan kurang eye catching. Agar judul ini tidak terkesan kaku dan terlalu ilmiah, judul ini bisa diubah menjadi Metode SEMMI dalam Pembelajaran Sains Abad 21. Judul ini menjadi lebih singkat, padat dan jelas namun tidak terkesan kaku

2. Ubah Daftar Isi

Biasanya untuk beberapa karya ilmiah, daftar isi berupa:

BAB 1 Pendahuluan berisi latar belakang masalah, tujuan, manfaat, batasan masalah
BAB 2 landasan teori
Bab 3 metode penelitian yang berisi rumus2 statistika
Bab 4 hasil dan pembahasan
Bab 5
penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

Namun ketika diubah menjadi buku, daftar isi menjadi : (ikuti pedoman 2W+1H)

Bab 1 (Why)

Menjelaskan masalah umum pembelajaran sains, pentingnya metode pembelajaran yang menarik untuk siswa, alasan metode SEMMI dalam pembelajaran.

Bab 2 (APA)

Menjelaskan apa itu metode pembelajaran, metode SEMMI, karakteristik metode, pembelajaran sains abad 21

Bab 3,4,5, dan seterusnya (How)

Menjelaskan bagaimana tahap pembuatan, bagaimana hasil pembuatan, bagaimana penerapannya. Boleh juga mengembangkan materi dari bab 2 di KTI.

Sebagai contoh bab 2 KTI yang merupakan landasan teori berisi:

2.1. hasil belajar
2.2. media pembelajaran
2.3. Modul
2.4. metode pembelajaran
2.5  pembelajaran SEMMI

Jika dikonversi menjadi Sub bab 2.2. media pembelajaran menjadi bab 3 buku

Bab 3 MEDIA PEMBELAJARAN

3.1. Pengertian media
3.2. jenis media
3.3. manfaat media

Sub bab 2.3. modul menjadi bab 4 buku

Bab 4 mengenal modul

4.1. pengertian modul
4.2. karakteristik modul
4.3. sistematika modul
4.4. kelebihan modul

Begitulah seterusnya hingga sub bab dalam bab 2 selesai.

Hanya dari bab 2 KTI saja, kita sudah dapat menuliskan/mengubahnya menjadi beberapa bab dalam buku. Jadi, perbanyak penjelasan teori dari bab 2 karya ilmiah dan juga hilangkan rumus statistika yang biasanya ada di bab 3 karya ilmiah

3. Pada bab I Karya ilmiah yang biasanya menuliskan tentang:

§  Rumusan masalah
§  tujuan penelitian
§  manfaat penelitian
§  definisi operasional
§  hasil penelitian terkait

Semua itu  harus dihapus ketika mengkonversinya menjadi buku

4. Boleh menampilkan grafik tetapi jangan terlalu banyak. grafik yang penting saja. Grafik lain yang tidak ditampilkan, ubah dalam bentuk kalimat.

5. Secara kebahasaan dan penyajian, karya ilmiah versi buku haruslah berbeda dengan versi laporan.

Susunan dan gaya tulisan bebas terserah penulis, karena setiap penulis memiliki ide dan kreativitas masing-masing sesuai dengan pengalaman dan bahan bacaannya. Semakin literatnya penulis maka akan semakin oke buku yang dia tulis. Hal ini karena membaca, berpikir, dan menulis adalah satu rangkaian literasi yang tidak dapat dipisahkan. Selain itu, kita harus mengupayakan agar pembaca memahami isi buku kita secara lengkap dan mengena apabila menjadi karya ilmiah kita diubah menjadi buku

6. Kaitkan dengan kondisi terkini agar buku kita lebih mengikuti jaman.

Sebagai contoh, judul diatas merupakan skripsi tahun 2011, namun ketika mengubahnya menjadi buku, saya kaitkan dengan pembelajaran abad 21 yang lebih menekankan kepada 4C yaitu keterampilan berpikir kritis, kolaborasi, komunikasi dan kreativitas. Dengan demikian, buku yang dibuat dapat dijadikan salah satu alternatif solusi pembelajaran sekarang ini.

7. Daftar pustaka boleh menggunakan blog namun situs blog resmi seperti Kemendikbud.go.id, Jurnal ilmiah, e-book,,atau karya ilmiah lainnya. Namun, hindari menggunakan daftar pustaka berupa blog pribadi dengan domain blogspot, wordpress, dan lain sebagainya.

8. Berikanlah ulasan mengenai kelebihan dan kelemahan penelitian yang anda lakukan agar pembaca yakin bahwa anda benar-benar telah melakukan penelitian tersebut.

9. Karya ilmiah versi buku minimal 70 halaman format A5 dengan  huruf, jenis huruf, dan margin disesuaikan dengan aturan penerbit.

SESI 2 : Menulis Artikel ilmiah untuk Jurnal dari KTI

Dalam kesempatan ini, sebagaimana janji narasumber di awal pertemuan bahwa, selain akan menyampaikan materi bagaimana mengubah karya ilmiah menjadi sebuah buku, juga akan memberikan bonus berupa Tips Dan Trik Menulis Artikel Ilmiah Pada Jurnal Nasional.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut.

Tulis artikel sesuai dengan template jurnal uang dituju. Biasanya ini yang tidak diperhatikan. Tiap jurnal pasti memiliki template yang berbeda. Jika artikel yang masuk tidak sesuai template, otomatis akan langsung ditolak oleh pengelola sebagus apapun penelitiannya

Judul singkat, padat, jelas, dan tetap ilmiah. Hindari penggunaan singkatan pada judul dan kata kunci wajib disematkan dalam judul.

Baris kepemilikan artinya peneliti atau penulis artikel tersebut. Dalam hal ini yang benar-benar terlibat baik dalam hal perencanaan penelitian, pelaksanaan penelitian hingga pelaporan penelitian. Baris kepemilikan biasanya mencantumkan nama (tanpa gelar), instansi, jabatan akademik.

Abstrak biasanya berisi tujuan penelitian, metode penelitian, hasil dan simpulan. Karena jumlah kata dalam abstrak sangatlah terbatas (panjang abstrak tiap jurnal berbeda), maka latar belakang masalah dan tinjauan Pustaka tidak perlu dimasukkan.

Penulisan keyword pada abstrak, sebaiknya 3 sampai 5 KATA, dipisahkan ;, dan tanpa kata penghubung

Pendahuluan berisi latar belakang masalah, sedikit tinjauan Pustaka, rumusan masalah dan tujuan penelitian.

Pada bagian metode penelitian, hindari penulisan rumus statistika yang berlebihan. Bagian ini cukup berisi subyek penelitian, desain penelitian (dalam bentuk bagan), teknik pengambilan data, analisis data (tanpa rumus statistika). WAJIB ada juga sumber rujukan dari metode yang digunakan.

Perbanyak penggunaan tabel atau diagram untuk menyajikan hasil penelitian. Pembahasan hasil penelitian dikaitkan dengan teori yang sudah dikemukakan oleh ahli sebelumnya

Simpulan merupakan Jawaban dari rumusan masalah yang diajukan dan ditulis dalam bentuk paragraf (bukan numerical). Namun tata cara penulisan tetap mengacu pada template yang ada pada jurnal yang dituju.

Demikian bu helwiya sedikit pengalaman yang dapat saya bagikan. Semoga bermanfaat.

Selain mendapatkan pengetahuan dari materi yang dipaparkan oleh narasumber, banyak lagi pengetahuan luar biasa yang diperoleh dari jawaban narasumber terkait dengan pertanyaan yang dilontarkan oleh peserta pelatihan.

Materi pada pertemuan ke-4 ini diakhiri dengan closing statement oleh Bunda Noralia Purwa Yunita selaku narasumber yakni dapat menghasilkan karya di tengah kegiatan itu biasa, namun menghasilkan karya di tengah kesibukan yang begitu banyak itu istimewa.

Saya ucapakan terima kasih banyak pada Ibu Noralia Purwa Yunita atas ilmu diberikan malam ini. Semoga bermanfaat bagi kami dan untuk semua orang serta bisa menghasilkan karya yang luar biasa.


Terima kasih🙏

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengembangkan Komitmen Menulis di Blog

  Tema               : Komitmen Menulis di Blog Gelombang      : 29 Tanggal            : 12 Juli 2023 Tema                : Komitmen M...