Rabu, 29 Juni 2022

MEMBELI BUAH

Minggu, 26 Juni 2022
Tantangan Hari ke-17

Pada hari minggu saya dan teman-teman pergi ke toko buah yang ada di pinggir jalan raya Kerinci. Awalnya Nita yang ingin membeli buah naga untuk anaknya. Kami semua hanya mengantar sambil lihat-lihat buah yang ada di toko itu.

Sesampainya di toko buah salah seorang pelayan langsung mengambilkan buah pepaya dan menyerahkanya pada  Reni. Tanpa dia sadari karena asik menelpon memasukkan papaya tersebut kedalam tas dan membayarnya. Entah siapa yang menelpon Reni dari tadi kami tidak ada yang tahu.

Pada hal Reni pernah bilang sama saya dia tidak suka buah pepaya. Sebelum berangkat tadi dia juga  tidak bilang akan membeli buah pepaya. Saya berprasangka baik mungkin tetangganya ada yang ngidam pepaya dan nitip sama dia.

Sambil menjawab telepon Reni memberikan kode ke pelayan untuk mengambilkannya buah jeruk sebanyak 2 kg. Pelayan dengan senang hati memilihkan dan menimbangnya sesuai permintaannya. Kemudian pelayan  memberikan dengan menggunakan bahasa isarat padanya. Anehnya dia minta tambah  lagi dengan buah mangga 2kg  pada pelayan tersebut dengan bahasa isarat lagi. Sambil menjawab telepon Reni membayar belanjaannya ke orang lain yang sedang memilih-milih buah salak dengan jumlah yang banyak melebihi dari harga buah yang semestinya.

Tak lama kemudian datanglah pelayan yang sebenarnya meminta bayaran buah yang telah dipesannya sambil menyerahkan catatan belajaan Reni. Hal yang sama dilakukannya membayar sambil menelpon. Dia tidak mehiraukan buah yang diberikan padanya. Saya merasa ada yang aneh  melihat Reni hari ini.

Saya memcoba mendekati dan menepuk pundaknya, Reni kaget sampai Hand Phonenya terjatuh. Untung HP dia tidak apa-apa. Sepertinya dia kebingungan dengan kresek yang ada di depannya dan keberadaan buah pepaya yang ada dalam tasnya. Astaga apa yang terjadi denganku, saya melihat tinggkahnya seakan berucap seperti itu.

“Reni, saya mencoba menyapanya, kenapa kamu hari ini?” tanya saya pelan padanya. Dia hanya menggelengkan kepalanya pertanda dia tidak tahu apa-apa.

Setelah saya bertanya pada pelayan tersebut, rupaya Reni mirip wajahnya dengan pelanggannya yang sering membeli buah pepaya di tokonya.

Akibat belanja sambil menelpon  Reni sudah ditipu oleh orang yang pura-pura membeli buah tadi yang sedari tadi sudah menjadi incaranya. Orang yang menelpon tadi katanya nomor tidak dikenal, tapi bisa berbicara sangat lama. Semoga senantiasa dalam lindungan Allah. Jadi kesimpulannya fokuslah dalam bekerja supaya terhindar dari marabahaya.

Salam Literasi!.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengembangkan Komitmen Menulis di Blog

  Tema               : Komitmen Menulis di Blog Gelombang      : 29 Tanggal            : 12 Juli 2023 Tema                : Komitmen M...