Minggu, 26 Juni 2022
Tantangan Hari ke-17
Pada hari minggu
saya dan teman-teman pergi ke toko buah yang ada di pinggir jalan raya Kerinci.
Awalnya Nita yang ingin membeli buah naga untuk anaknya. Kami semua hanya
mengantar sambil lihat-lihat buah yang ada di toko itu.
Sesampainya di toko buah salah
seorang pelayan langsung mengambilkan buah pepaya dan menyerahkanya
pada Reni. Tanpa dia sadari karena asik menelpon
memasukkan papaya tersebut kedalam tas dan membayarnya. Entah siapa yang
menelpon Reni dari tadi kami tidak ada yang tahu.
Pada hal Reni pernah bilang sama
saya dia tidak suka buah pepaya. Sebelum berangkat tadi dia juga tidak bilang akan membeli buah pepaya. Saya berprasangka baik mungkin tetangganya ada yang ngidam
pepaya dan nitip sama dia.
Sambil menjawab telepon Reni memberikan kode ke pelayan untuk mengambilkannya buah jeruk sebanyak 2 kg. Pelayan dengan senang hati memilihkan dan menimbangnya sesuai permintaannya. Kemudian pelayan memberikan dengan menggunakan bahasa isarat padanya. Anehnya dia minta tambah lagi dengan buah mangga 2kg pada pelayan tersebut dengan bahasa isarat lagi. Sambil menjawab telepon Reni membayar belanjaannya ke orang lain yang sedang memilih-milih buah salak dengan jumlah yang banyak melebihi dari harga buah yang semestinya.
Tak lama kemudian
datanglah pelayan yang sebenarnya meminta bayaran buah yang telah dipesannya
sambil menyerahkan catatan belajaan Reni. Hal yang sama dilakukannya membayar
sambil menelpon. Dia tidak mehiraukan buah yang diberikan padanya. Saya merasa ada
yang aneh melihat Reni hari ini.
Saya memcoba
mendekati dan menepuk pundaknya, Reni kaget sampai Hand Phonenya terjatuh. Untung
HP dia tidak apa-apa. Sepertinya dia kebingungan dengan kresek yang ada di depannya
dan keberadaan buah pepaya yang ada dalam tasnya. Astaga apa yang terjadi
denganku, saya melihat tinggkahnya seakan berucap seperti itu.
“Reni, saya
mencoba menyapanya, kenapa kamu hari ini?” tanya saya pelan padanya. Dia hanya
menggelengkan kepalanya pertanda dia tidak tahu apa-apa.
Setelah saya
bertanya pada pelayan tersebut, rupaya Reni mirip wajahnya dengan pelanggannya
yang sering membeli buah pepaya di tokonya.
Akibat belanja sambil menelpon Reni sudah ditipu oleh orang yang pura-pura membeli buah tadi yang sedari tadi sudah menjadi incaranya. Orang yang menelpon tadi katanya nomor tidak dikenal, tapi bisa berbicara sangat lama. Semoga senantiasa dalam lindungan Allah. Jadi kesimpulannya fokuslah dalam bekerja supaya terhindar dari marabahaya.
Salam Literasi!.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar