Rabu, 8 Juni 2022
RESUME PERTEMUAN KE-10 BELAJAR MENULIS PGRI
Pada hari Rabu, 08 Juni 2022
malam ini, kita memasuki pertemuan ke 10 dari 30 pertemuan. Didampingi oleh
para Narasumber hebat serta tim pendamping yang solid dibawah asuhan PB PGRI
dan Om Jay.
Moderator memperkenalkan diri yakni
Sigid Purwo Nugroho, guru SMP Negeri di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Saya
akan membersamai bapak/ibu hebat selama 2 jam ke depan bersama Narasumber yang
luar biasa Bapak Sudomo, S.Pt.
Materi pertemuan malain ini
adalah "Kiat Menulis Cerita Fiksi". Dimulai pukul 19.00 - 21.00.
Seperti biasa pertemuan kali ini juga terdiri dari 4 sesi, yaitu :
1. Pembukaan
2. Paparan materi
3. Tanya jawab
4. Penutup
Kita diminta mempersiapkan HP, Laptop, minuman hangat dan makanan ringan
supaya makin asyik belajar kita. Mari kita berkenalan dengan Narasumber malam
ini lewat you tube lewat link.
https://youtu.be/dXX9RWxT_u8. Nah, dalam video youtube tersebut turut dicantumkan profil Narasumber secara singkat.
Luar biasa karya-karyanya, moga
dapat menjadi inspirasi kita semua untuk menulis buku fiksi.
Sesuai jadwal malam ini kita akan
sama-sama belajar tentang cerita fiksi. Adapun alur belajar kita malam ini
mungkin agak berbeda dengan pertemuan-pertemuan sebelumnya. Saya mengadopsi
alur belajar dari Pendidikan Guru Penggerak. Tentu dengan modifikasi sesuai
kelas kita malam ini.
Alur belajar malam ini adalah
sebagai berikut:
1.
Mulai dari
Diri
Pada alur ini, silakan Bapak/Ibu
menuliskan pengalaman belajar Bapak/Ibu menulis cerita fiksi. Jika memang belum
pernah, silakan tulis saja. Bapak/Ibu bisa menuliskan kendala yang dialami.
Bisa juga keseruan belajar menulis fiksi. Bisa juga hal-hal lainnya terkait
pengalaman menulis cerita fiksi.
Niat untuk bisa menulis cerita
fiksi. Niat adalah syarat untuk bisa terus belajar. Ide menulis novel cari yang
sedang tren tentu menyesuaikan dengan apa yang disukai dan dikuasai. Termasuk
genre novel pilihlah yang memang disukai. Dari suka akan menjadi cinta akhirnya
tercipta komitmen menyelesaikan apa yang dimulai.
Saya yakin Bapak/Ibu lain punya
cerita yang seru dan berbeda-beda pastinya. Apa pun ceritanya itu merupakan
awal yang baik untuk memulai belajar menulis fiksi. Tetap semangat belajar,
Bapak/Ibu!
2.
Eksplorasi Konsep
Kita mencermati l video
pembelajaran Menulis Fiksi itu Mudah di https://youtu.be/dXX9RWxT_u8
Selanjutnya silakan dipelajari sebagai dasar kita pada alur berikutnya. Mencatat
hal-hal yang dirasa penting untuk didiskusikan kembali pada alur berikutnya.
3.
Ruang
Kolaborasi
Pada bagian ini, berdasarkan
pemahaman kita dari video di atas, kita akan mencoba berkolaborasi menulis
cerita fiksi. Narasumber akan bagikan beberapa kalimat pembuka
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya
malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam.
Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara….
"Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya
malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam.
Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara petir ditengah malam yang
buat bulu kudu ku merinding, langsung kudekap ketiga anak ku agar mereka merasa
nyaman. Setelah beberapa saat kemudian hujan deras mengguyur plataran rumah
disertai dengan kilat petir yang menyambar - nyambar. Roudhotul Jannah, Gelombang 25 dari Jatim.
‘’Aku tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam. Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara Dirham, anak tetangga yang saat ini duduk di kelas 3 SD. Sejenak saya merasa heran mengapa tiba tiba dia berteriak seperti itu.Biasa dia sering main bersama anak-anak sebayanya di dekat rumahku. Karena sering mendengar dia bercakap-cakap, maka suaranya mudahku kenali.Tiga hari sejak kejadian itu, saya pun masih penasaran mengapa dia berteriak saat malam. Akhirnya saya mengetahuinya, karena sebentar lagi libur kenaikan kelas, orang tua Dirham membujuknya untuk berkhitan. Sim Chung Wei, S.P. Gelombang 26, asal Jakarta.
"Aku
tidak mau!"
Terdengar suara memecah gelapnya
malam. Sesaat setelahnya menghilang. Hanya angin memenuhi pekat malam.
Sepertinya aku mengenali suara itu. Itu adalah suara ibu ku, yang tengah di
bujuk oleh bapak untuk melakukan pengangkatan sel kanker yang bersarang di
tubuh nya. sangat susah membujuk beliau. "Ibu tidak mau masuk ruang
operasi, biar ibu seperti ini, tegas beliau ditengah sunyi nya malam. suara
isak memecah sunyi, bagaimana tidak, besar harapan bapak agar ibu sembuh. tapi
beliau tetap bersikukuh. andai ada obat penawar untuk ibu meski di ujung jurang
sekalipun pasti akan kami cari. akrna beliau ada ,encusuar dirumah, tanpa ibu rumah
terasa mati. dan itulah yang kami rasakan sekarang. ibu telah kembali
keperaduan. terlelap dengan damai ibu ku. Yandri
Novita Sari gelombang 25
Ketiga cerita tersebut mengandung unsur-unsur pembentuk
cerita fiksi. Ada tema, penokohan, alur/plot, sudut pandang, dan latar/setting.
4. Demonstrasi Kontekstual
Sebagai gambaran, contoh premis novel/film Harry Potter adalah Seorang anak laki-laki yatim piatu yang ingin membalas dendam kematian orang tuanya dengan melawan penyihir jahat.
Kenapa kita harus membuat premis? Premis memudahkan kita untuk mengembangkan cerita.
Kegigihan anak pedalaman untuk menggapai impian
Dari premis tersebut, akan membantu kita agar tidak keluar jalur saat mengembangkan cerita. Ibaratnya sebagai rambu-rambu utama dalam penulisan.Premis yang luar biasa mantap!
5.
Elaborasi Pemahaman
6. Koneksi Antar Materi
Bisa melengkapi keterkaitan antara materi satu dengan yang lainnya. Tujuannya adalah agar bisamendapatkan pemahaman yang lebih menyeluruh. Nanti saya bagikan sebuah peta konsep untuk kemudian bisa Bapak/Ibu lengkapi sesuai materi di blog masing-masing pada saat membuat resume.
peta konsep materi yang sudah
kita pelajari bersama tadi. Melengkapi sesuai pemahaman yang diperoleh setelah
mengikuti sesi belajar malam ini. Jangan lupa versi lengkap sertakan di
postingan resume kita.
Pada contoh di atas tanda panah
dari unsur pembangun ke kiat. Tanda
panah menunjukkan bahwa dengan memahami unsur pembangun cerita fiksi kita akan
lebih siap untuk mengimplementasikan kiat menulis cerita fiksi.
7. Aksi Nyata
Pada bagian ini kita melakukan aksi nyata hasil belajar
dengan cara menulis resume pertemuan malam ini. Tentu resume yang
mengelaborasikan materi malam ini dengan pengalaman pribadi. Seperti resume
yang pernah dibuat Bapak Sudomo dalam bentuk cerita fiksi anak di blog http://bianglalakata.worspress.com
Sesi Tanya Jawab.
P1.
1.
Dalam cerita fiksi berupa novel. Dalam pemilihan
genre yang menjadi poin penting nya apa saja
pak?
2. Yang membuat novel itu banyak
di buru pembaca apa saja pak?
3. Apakah penulis pemula bisa menghasilkan novel yang bagus.. Kalau
bisa apa kiat yang harus di
tempuh penulis pemula?
1. Poin penting dalam pemilihan
genre adalah disukai dan dikuasai. Selanjutnya menyesuaikan
dengan
tren atau pasar saat ini. Berikutnya adalah menyesuaikan dengan syarat dari
penerbit;
2. Pertama tema yang
up to date; kedua nama penulisnya; ketiga sesuai selera pasar; keempat
ditulis dengan baik.
3. Bisa. Kuncinya adalah terus belajar. Caranya, menulislah!
P2
1.
Apakah syarat untuk penulisan cerpen?
2. Sebaiknya berapa tokoh yg harus diciptakan dlm cerpen, apakah dua tokoh sj atau tidak terbatas jml tokohnya?
1. Cara efektif menemukan tema sebuah cerita
adalah membacanya secara cermat. Tentukan garis besar cerita dengan menandai
kejadian-kejadian penting dalam cerita. Termasuk di dalamnya adalah memahami
karakter tokoh dalam cerita.
2. Konsep
cerita. Kenapa? Karena tanpa konsep cerita yang jelas tema tidak akan berarti
apa-apa. Oleh karena itu bagi calon penulis fiksi terlebih dahulu memahami
konsep cerita yang akan ditulisnya. Tema rasanya lebih mudah untuk dipelajari
karena bisa berasal dari diri kita sendiri atau sekitar kita.
P3
Pertanyaan
saya pak bagaimana tipe dan cara supaya menulis fiksi terasa mudah dan
menyenangkan?
Tips dan cara menulis fiksi terasa mudah dan
menyenangkan adalah dengan terus mencoba memulai menulis dan menyelesaikan
tulisan. Selain itu adalah dengan cara menikmati setiap tahap penulisannya
sebagai sebuah proses kreatif. Hanya dengan begitu tidak akan ada lagi
keterpaksaan saat menulis. Sedikit demi sedikit akan terbiasa hingga akhirnya
jatuh cinta luar biasa.
P5
Jika harus ada outline apakah itu bisa menjadi ruang gerak
menulis terbatas. Ide imajinasi hanya tertuju pada tantangan dan resolusi. Jika
lepas dari kerangka apakah menjadi masalah untuk melanjutkan hingga akhir
Fungsi outline memang membatasi apa yang kita tulis.
Namun, bukan berarti tidak boleh ada perubahan di tengah jalan. Bebas. Silakan.
Hanya saja dengan outline yang sudah fiks sejak awal proses penulisan ada
jaminan tulisan akan bisa diselesaikan. Berdasarkan pengalaman menulis tanpa
membuat outline, karena keasyikan menulis akhirnya semua ingin ditulis di
tengah proses menulis. Dampaknya justru tulisan semakin ke sana kemari dan
akhirnya tidak selesai.
P6
Berawal dari mana bapak tertarik
menulis cerita fiksi. Bagaimana caranya membedakan cerita fiksi dengan non
fiksi. Apa ciri khas yang menonjol dalam cerita fiksi.
Walaikumsalam. Terima kasih pertanyaannya, Bu Elmi.
Ketertarikan awal sebenarnya dari curhat pribadi di blog. Sedang ada masalah dalam
kehidupan nyata akhirnya memilih menyembunyikannya lewat cerita fiksi. Dari
situ kemudian keterusan belajar menulis cerita fiksi. Perbedaan jelas, bahwa
fiksi berdasarkan imajinasi penulis. Meskipun berdasarkan kisah nyata atau data
lapangan asli, tetap saja fiksi ada bumbu-bumbu penyedapnya.
P7
1. Dimulai dari
mana supaya tulisan fiksi kita dikategorikan bagus
2. Sebaiknya
untuk tukoh utama yang menggunakan sudut pandang orang pertama pelaku itu
menggunakan kata..saya.. Atau.. Aku... Mohon pencerahannnya
1. Dimulai dari niat dan komitmen untuk memulai menulis dan menyelesaikan tulisan.
Tidak ada
2. Bebas, Bu. Silakan saja pilih saya atau aku.
P8
1. Apakah
menulis dengan tema yang sedang tren, seperti waktu trean nya Harry Potter, dan
kita
2. membuat cerita dengan genre serupa membuat kita seperti plagian atau ikut-ikutan tren saja?
1. Tidak. Setiap
penulis memiliki gaya penulisan yang berbeda. Tema sama akan menjadi tulisan
berbeda dari yang lainnya;
2. Dalam hal ini
fiksi tidak terbatas. Teori IPA bisa saja menjadi dasar penulisan. Tugasnya
penulis fiksi adalah menjadikan hal tersebut menjadi pemicu bagi pembaca untuk
mencari tahu lebih lanjut tentang kebenaran yang sesungguhnya. Itu hakikat
cerita fiksi yang sesungguhnya
P9
Apakah sebuah cerita yang kita tulis tergolong cerita
fiksi atau non fiksi padahal yang kita tulis adalah berdasarkan kisah nyata
tapi tetap dibumbui oleh imajinasi penulis?
Tulisan jika dibumbui dengan imajinasi penulis berarti sudah termasuk tulisan fiksi.
P10
Bagaimana cara saya menggali ide, konflik serta pesan yang ingin saya sampaikan sehingga cerpen atau cerber saya jadi lebih hidup?
Untuk bisa menghidupkan cerpen atau cerber kuncinya adalah membuat karakter tokoh atau unsur-unsur lain yang hidup. Caranya bisa menggunakan teknik show don't tell. Selain itu bisa dengan terus mengasah kemampuan menulisnya. Caranya ya teruslah menulis. Pengalaman saya pertama menulis cerpen dulu ya kalau sekarang dibaca lagi pasti bikin senyum-senyum geli sendiri.
Luar biasa ilmu yang diperoleh malam ini, sangat menginspirasi kita untuk menulis cerita fiksi dan sangat bermanfaat.
Terima kasih saya ucap pada narasumber
yaitu Bapak Sudomo atas waktu, ilmu
serta motivasinya.

Tidak ada komentar:
Posting Komentar