Resume
Hari ke-17
Jum’at,
24 Juni 2022
Assalamualaikum
warohmatullohi wabarokatuh
Moderator kegiatan merupakan alumni BM gelombang 23 yang sangat bersemangat dan memotivasi para
peserta untuk selalu istiqomah. Beliau menyampaikan teknis kegiatan pada
pertemuan ke -17. Malam ini ada 5 kegiatan yakni sebagai berikut :
- Pembukaan
- Perkenalan
- Pemaparan
Materi
- Tanya
jawab
- Penutup
Pertemuan
yang ke-17 ini kita para peserta Belajar Menulis diajak untuk Mengenal Penerbit
Indie itulah materinya yang akan disampaikan oleh narasumber yakni Bapak Mukminin. Beliau merupakan ahli pada bidang
penerbitan buku serta sangat antusias
untuk membantu teman-teman yang berniat untuk menerbitkan buku hasil karyanya.
Mari
kita lihat CV Bapak Mukminin terlebih
dahulu, beliau biasa dipanggil dengan pak Inin lahir di Jombang pada
tanggal 6 Juli 1965. Pendidikan S2nya di UNISDA Lamongan pada tahun 2012 jurusan
yang ambil adalah Bahasa dan Sastra Indonesia. Guru Pegawai Negeri di SMP 1 Kedungpring Lamongan dari tahun 1989-sekarang. Beliau juga merupakan Konsultan
umroh dan haji plus PT. Arminareka Perdana Cabang Lamongan serta sebagai
Direktur Penerbit buku Kamila Press Lamongan. Pengalaman organisasi beliau
adalah sebagai Pengurus PGRI kecamatan Kedungpring dan pengurus KOMNASDIK kab.
Lamongan. Bapak Mukminin hobi membaca dan menulis terbukti dengan adanya
beberapa buku solo telah diterbitkan.
Materi
kegiatan pada pembelajaran kali ini
yakni Mengenal Penerbit Indie.Jaman sekarang menulis dan menerbitkan buku itu sangat mudah. Guru tentu memiliki banyak kisah dan
pengalaman inspiratif yang bisa kita tulis dan diterbitkan yang nantinya akan
bermanfaat untuk orang lain. Supaya terlatih dalam menulis sangat dibutuhkan ketekunan, perjuangan, tekad dan
motivasi yang kuat juga diperlukan supaya dalam proses menulis tidak terjadi
maju mundur.
Cara
Menulis dan Menerbitkan Buku Yang Tepat yaitu:
1. Prawriting
a. Tahap awal penulis mencari ide apa yang
akan ditulis dan peka terhadap sekitar
b. Penulis harus kreatif menangkap
fenomena yang terjadi di sekitar untuk menjadi tulisan
c. Penulis banyak membaca buku
2. Drafting
Mulai
membuat draft (outline buku/daftar isi buku) dilanjutkan menulis naskah buku
sesuai draf tadi. Menulis harus sesuai dengan apa yang disukai (pasion). Boleh
menulis artikel, cerpen, puisi, novel dan sebagainya penuh dengan kreatif
merangkai kata, menggunakan majas dan berkekspresi untuk menarik pembaca.
3. Revisi
Setelah
naskah selesai maka kita lakukan revisi naskah
4. Editing
/ Swasunting
Memperbaiki kesalahan dengan menyunting sendiri tulisan sebelum dikirim ke penerbit
5. Publikasi
/
Penerbitan Buku
Jika
naskah yang berupa tulisan yang berupa naskah buku sudah yakin, maka kita akan
memasuki tahap publikasi atau penerbitan buku
Supaya
kita dapat mempublikasikan / menerbitkan naskah kita yakni melalui penerbit independen (indie). Penerbit
indie yang direkomendasikan komunitas belajar menulis.
- Oase
- Gemala
- YPTD
- Kamlia
Press Lamongan.
Penerbit
ada 2 yakni penerbit mayor dan penerbit indie.
Perbedaan antara Penerbit Mayor Penerbit Indie adalah sebagai berikut:
A. Berdasarkan jumlah cetakan
1.
Penerbit Mayor
Mencetak
buku secara masal. Biasanya cetakan pertama sekitar 300 eksemplar atau minimal
1000 eksemplar untuk di jual di toko-toko buku.
2.
Penerbit Indie
Hanya mencetak buku apabila ada yang memesan atau cetak berkala yang dikenal dengan POD (Print Of Demand)yang pada umumnya didistribusikan melalui media online
B. Berdasarkan Pemilihan Naskah Yang Diterbitkan
1.
Penerbit Mayor
Naskah
harus melewati beberapa tahap prosedur sebelum menerbitkan sebuah naskah. Tentu
saja menyambung dari poin-poin pertama, penerbit mayor mencetak bukunya secara
masal1000 atau 300 eksemplar. Mereka ekstra hati-hati dalam memilih naskah yang
akan mereka terbitkan dan tidak akan berani mengambikl resikountuk
menerbitkan setiap naskah yang mereka terima. Penernit mayor memiliki syarat-syarat
yang ketat harus mengikuti selera pasar dan tingginya tingkat penolakan
2. Penerbit
Indie
Tidak menolak naskah, selama naskah tersebut sebuah karya yang layak diterbitkan, tidak melanggar undang-undang hak cipta karya sendiri, tidak plagiat, serta tidak menyinggung unsur SARA dan pornografi.
C. Berdasarkan Profesionalitas
1.
Penerbit Mayor
Profesional
dengan banyaknya dukungan SDM di perusahaan mereka
2.
Penerbit Indie
Profesional tetapi sering disalah artikan. Banyak sekali anggapan menerbitkan buku di penerbit indie asal-asalan, asal cetak, jadi, jual. Sebagai penulis harus jeli siapa yang akan menjadi penerbit. Jangan tergoda dengan paket penerbitan murah, tetapi kualitas masih belum jelas.
D. Berdasarkan Waktu Penerbitan
1. Penerbit
Mayor
Sebuah
naskah diterima atau tidak akan dikonfirmasi dalam tempo 1-3 bulan. Jika naskah
diterima, maka waktu terbitnya bisa cepat atau lambat. Karena penerbit mayor
adalah penerbit besar, maka banyak sekali pekerjaan yang harus dilalui.
2.
Penerbit Indie
Penerbit indie akan segera memproses naskah yang telah diterima dengan cepat. Dalam hitungan minggu buku sudah terbit. Karena penerbit indie tidak fokus pada selera pasar yang banyak menuntut ini itu. Penerbit indie menerbitkan karya yang penulisnya yakin karya tersebut adalah karya terbaiknya dan layak diterbitkan sehingga tidak memiliki pertimbangan rumit dalam menerbitkan buku
E. Bedasarkan Royalti
1.
Penerbit Mayor
Kebanyakan
penerbit mayor mematok royalti penulis maksimal 10% dari total penjualan.
Biasanya dikirim kepada penulis setelah mencapai angka tertentu atau setelah
3-6 bulan penjualan buku
2.
Penerbit Indie
Umumnya 15% dari harga buku. Dipasarkan dan dijual penulis melalui media sosial
F. Berdasarkan Biaya Penerbitan
1.
Penerbit Mayor
Biaya
penerbitan gratis. Itulah sebabnya mereka tidak bisa langsung menerbitkan buku
begitu saja sekalipun buku itu dinilai bagus oleh mereka. Penerbit mayor
memiliki pertimbangam dan tuntutan yang banyak untuk menerbitkan sebuah buku,
karena jika buku tersebut tidak laku terjual maka kerugian hanya ada di pihak
penerbit
2.
Penerbit Indie
Berbayar
sesuai dengan aturan masing-masing penerbit. Antara penerbit satu dengan yang
lain berbeda karena pelayanan dan mutu buku yang diterbitkan tidak sama
Beberapa
Syarat Penerbitan di Kamila Press Lamongan
- Mengirimkan naskah lengkap mulai judul, kata pengantar, daftar isi, naskah, daftar pustaka, biodata penulis dengan foto dan synopsis.
- Diketik A5 ukurannya 14,8 x 21 cm, spasi 1,5, ukuran font 11 dan margin kanan 2 cm, kiri 2 cm, atas 2 cm dan bawah 2 cm. Gunakan huruf arial, calibri atau cambria dan masukkan dalam 1 file.
Fasilitas
yang ditawarkan antara lain:
1. cover
buku
2. layout
3. Edit
4. sertifikat
penulis buku
5. PO
buku
6. ISBN
sesuai pesanan
7. cetak
10 dapat 10 buku,
8. dua
( 2 )buku ke puspresnas tanggung jawab Kamila Press
Sesi
tanya jawab beserta rangkuman yaitu:
Lebih
baik mana penerbit mayor atau penerbit indie. Penerbit mayor merupakan penerbit
besar, kalau bukunya diterbitkan maka akan mendapat royalti dari penerbit
mayor. Setiap penerbit punya mutu. Waktu yang dibutuhkan penerbit indie mulai
naskah masuk sampai selesai antara 2 bulan. Karena ada aturan baru maka tidak
semua buku bisa di ISBN dan tidak diberikan secara cuma-Cuma. Penulis
bebas minta cetakan buku.
Modal
bikin penerbit tidak terlalu banyak yang penting ngurus CV ke dinas perijinan.
Selanjutnya mendaftar ke Puspresnas supaya bisa menerbitkan buku. Penerbit
tidak harus punya percetakan, Proses buku di cetak antara 4-6 bulan.
Banyak
penulis yang terkendala pada saat menerbitkan buku karena tidak memiliki biaya,
adakah bentuk kerjasama untuk penulis yang demikian. Segala sesuatu memerlukan
biaya dan yang menanggung adalah penulis.
Demikianlah
resume pertemuan ke -17 yang dapat saya buat. Semoga semua ilmu yang didapat
bermanfaat bagi saya dan orang lain serta bisa menerbitkan buku solo. Terima kasih bapak
narasumber dan ibu moderator atas ilmu dan pengalaman yang telah diberikan.🙏
Salam Literasi!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar